Minggu 29 Maret 2020
KALEB – SETIA BERIMAN
Kaleb : – Setia beriman – Tidak putus asa – Menerima pusaka
Bacaan Sabda : Yosua 14 : 6-14
Yosua 14:13-14 “Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati.”
Kaleb adalah contoh seorang pahlawan yang terlupakan tetapi tidak menjadi sakit hati. Dia tulus saja menjalani hidup tanpa berusaha menyalahkan siapapun. Sebab itu Kaleb adalah sosok seorang yang dapat dijadikan teladan seorang beriman yang tak pernah putus asa. Ketika 10 orang pengintai utusan Musa putus asa dan kehilangan iman Kaleb dan Yosua tetap teguh berpegang kepada iman mereka kepada Allah. Dalam hal tak berputus asa melihat kehebatan Musa dapat disimpulkan menjadi prestasi yang dapat di perjuangkan.
Suatu hal yang dapat diteladani dari Kaleb adalah imannya yang tak pernah goyah selama puluhan tahun jalan hidup terasa sia-sia dan disia-siakan. Tetapi Kaleb tidak pernah melupakan janji Allah dia seperti umat Israel lainnya mengembara tetapi tidak ikut-ikutan bersungut-sungut. Ketika dia menyaksikan umat Israel satu persatu meninggal di padang belantara hatinya sedih karena para kerabatnya tidak ikut memasuki Kanaan. Kaleb tetap saja berpegang kepada janji Allah walaupun harus menerima kenyataan bahwa Allah menolak generasinya selain dirinya dan Yosua. Padahal generasinya telah menjalani pengembaraan yang penuh kemelut selama 40 tahun.
Kaleb dan Yosua tetap setia dan bersemangat. Hal itu membuktikan bahwa Kaleb dan Yosua tidaklah otomatis masukkan Kanaan sesuai janji Allah. Tetapi selama pengembaraan itu mereka hidup sesuai perintah dan janji Allah. Ketidakpercayaan dan ketidaksabaran umat segenerasinya tidak dibiarkan menular kepada dirinya. Kaleb tidak terkontaminasi karena dia selalu mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Kaleb bukan hanya bertahan hidup tetapi tidak pernah kehilangan semangat. Bukan saja tidak putus asa tetapi tetap hidup dalam pengharapan. Kaleb menjadi mata rantai generasinya yang punah ke generasi penerusnya yang mendapat warisan abadi dan Ilahi. Sehingga tidak terjadi generasi yang hilang. Suatu kenyataan yang harus kita teladani dari Kaleb adalah kesetiaannya kepada Allah. Hal itu menjadi syarat mutlak baginya untuk menerima sepenuhnya milik pusaka yang telah dijanjikan kepadanya. Kehidupan Kaleb tentu akan selalu terterapkan sepanjang zaman termasuk bagi umat Allah Perjanjian Baru atau gereja. Gereja yang terus setia pasti menerima janji Bapa yaitu urapan dan kepenuhan Roh Kudus. Itulah sebabnya para petobat baru terus belajar dengan setia. Bukan hanya memperoleh urapan roh kudus tetapi menerima karunia roh kudus dan menyatakan buah-buah Roh Kudus dalam hidup sehari-hari. (MT)
Setia bukan hanya bertahan tetapi tetap bersemangat dan berpengharapan.