Jumat 27 Maret 2020
HARUN – SANG PEMBICARA
Harun : Pembicara – Penopang – Pemberontak
Bacaan Sabda : Keluaran 17:12; Keluaran 17; Bilangan 12
Keluaran 17:12 “Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
Hubungan Musa dengan kakaknya Harun termasuk sangat istimewa, Penulis tidak tahu secara pasti, apakah orang Batak belajar dari hubungan kakak beradik, atau persaudaraan ini untuk diterapkan dalam hidup bermasyarakat. Dalam pelaksanaan adat istiadat orang Batak biasanya saudaralah yang menjadi juru bicara, saudara pulalah yang penopang dan saudara pulalah yang berdebat. Itulah sebabnya ada filosofi Batak “hati-hati dalam berkomunikasi dengan saudara”. Walaupun sering terjadi perdebatan antar saudara, tetapi faktanya mereka saling membutuhkan.
Keistimewaan hubungan Musa dan kakaknya Harun terletak pada kenyataan bahwa mereka saling membutuhkan. Harun adalah juru bicara Musa dalam menjalankan kepemimpinannya khususnya dalam menghadapi Firaun. Harun tak mempunyai keberanian dalam menghadapi Firaun, Musa tak mempunyai keahlian berbahasa dalam menghadapi Firaun. Jadi Harun dan Musa haruslah bekerja sama dan sama-sama untuk menghadapi Firaun. Harun menjadi juru bicara dan Musa yang tampil dengan keberanian dan wibawanya. Kemudian Harun adalah penopang yang sangat mengoptimalkan kepemimpinan dan pelayanan Musa. Ketika Musa mengangkat tangan untuk berdoa saat Yosua memimpin orang Israel berperang melawan orang Amalek, Musa menjadi sangat lemah. Pada saat itulah Harun segera memberi topangan yang sangat dibutuhkan oleh Musa. Musa menjadi kuat hingga Israel menang. Tetapi faktanya Harun pada suatu saat betul-betul sangat mengecewakan Musa. Saat Musa menerima hukum Taurat dari Allah, Harun justru kalah terhadap keinginan orang Israel yang tidak sabar menunggu Musa turun dari bukit Sinai. Harun bersama umat Israel terlibat penyembahan patung lembu emas yang mereka buat sendiri. Musa marah hingga mengabaikan bahwa Harun adalah kakaknya. Lebih menyakitkan hati Musa lagi adalah pemberontakan Harun yang mendukung sikap Miryam memberontak kepada Musa. Mereka menyalahkan pernikahan Musa, padahal Musa tidak melakukan kesalahan. Itulah keistimewaan hubungan Musa dengan sang kakak yang sangat dihormatinya. Mereka saling membutuhkan tetapi sering juga saling bertentangan dan berdebat. Saling menopang dan saling mendukung tetapi sering juga saling bertentangan.
Jadi betul juga filosofi yang dipegang Teguh oleh orang Batak. Dalam membangun hubungan antar saudara sangat perlu hati-hati. Tetapi juga jangan lebay, sebab bisa bisa menjadi kaku dan kehilangan keistimewaannya. (MT)
Persaudaraan sejati bukan hanya hubungan sedarah tetapi juga hubungan praktis saling menopang.