Selasa 24 Maret 2020
ZIPORA – PEREMPUAN PENDAMPING
Zipora : – Perempuan Kush – Istri Musa – Pendamping
Bacaan Sabda : Keluaran 4:18-31
Keluaran 4:25 “Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: “Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku.”
Musa merasa pengalaman api dalam semak belukar yang mendahului pengutusannya sangat mengesankan. Musa dapat menahan diri. Dia segera mentaati Allah. Tetapi mentaati Allah harus pula disertai dengan berbagai tanggung jawab. Salah satu tanggung jawabnya adalah tanggung jawab kepada keluarganya. Itulah sebabnya Musa mohon izin kepada Yitro mertuanya untuk membawa istri dan anak-anaknya. Sebenarnya bagi Zipora istrinya hal itu tidak mudah. Tetapi dia adalah pendamping Musa, maka dia harus setia melakukan perannya.
Pertama yang harus dilakukan Musa di Mesir adalah menghadap Firaun. Musa harus mengatakan agar Firaun mengijinkan Israel “anak sulung Allah” keluar dari Mesir. Allah sudah sejak lama menyatakan orang percaya anak-Nya. Allah juga menyatakan Daud anaknya tetapi bukan berarti status anak kepada Yesus sama. Sebab Yesus adalah anak-Nya yang tunggal. Tidak mudah bagi Musa untuk mengemban tugas ini Tetapi kehadiran Zipora istrinya perempuan Kush itu tentu sangat banyak menolong. Zipora cukup baik melakukan perannya sebagai pendamping bagi Musa. Tentu saja Musa telah mengajarkan kehidupan iman dan moral yang baik kepada Zipora. Walaupun Musa takut dan taat kepada Allah dalam hal tertentu Mungkin saja dia lalai. Salah satu kelalaian fatal yang dilakukan adalah lupa menyunat seorang dari kedua anaknya. Alah mengenal Musa dengan baik tetapi Allah tidak mentolerir kelalaian ini. Allah bahkan ingin membunuh Musa atas kelalaian ini. Di sinilah Zipora menyatakan peran pentingnya sebagai pendamping Musa. Ketika Musa sekarat dan tinggal selangkah menuju kematian, Zipora sendiri bertindak menyunat anak kedua mereka yang belum disunat. Zipora langsung mengetahui kesalahan ini mungkin saja anak mereka tak di sunat atas usul Zipora. Tetapi bagaimanapun itu Zipora telah melakukan perannya sebagai pendamping Musa dengan baik.
Melalui peristiwa ini Tuhan mengajar Musa dan Zipora bahwa semua perintah-Nya haruslah ditaati. Pemimpin sangat penting memperhatikan hal ini. Harus patuh secara cermat kepada Tuhan. Seperti Musa harus pula secara serius memperkenalkan Allah kepada istrinya, demikian juga semua hamba Tuhan. Semua hamba Tuhan perlu belajar dari Musa betapa pentingnya mematuhi Tuhan bersama istrinya. Hari itu harus diingat karena sangat berbahaya bila oleh satu dan lain hal lalai untuk bersama patuh kepada Tuhan.(MT)
Pendamping sejati selalu siap menutupi dan memperbaiki kesalahan yang didampinginya.