Senin 23 Maret 2020
MIRYAM – KAKAK MUSA
Miryam : – Kakak Musa – Merasa berjasa – Iri hati
Bacaan Sabda : Bil. 12:1-16
Bilangan 12:15-16 “Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.”
Miryam tentu saja bangga karena dia adalah kakak Musa. Hal itu membuat Miryam tidak cakap membedakan Musa sebagai adik dan Musa sebagai pemimpin umat. Sebagai kakak seorang pemimpin Miryam pun menjadi perempuan terhormat dan dia sangat menikmatinya. Rupanya perasaan terhormat berlebihan apalagi dia sebagai kakak membuat Miryam kurang menghormati Musa Sebagai seorang pemimpin. Miryam memberi komentar yang mempersalahkan Musa oleh perkawinannya dengan perempuan Kush. Padahal Musa Sebagai seorang pemimpin umat sudah sangat berhati-hati dalam memilih jodohnya. Perkawinan Musa dengan perempuan Kush adalah sah dan tidak bertentangan dengan hukum moral. Keberatan Miryam hanyalah suatu pembungkus rasa iri hati. Musa mengetahui tanggung jawabnya sebagai suami sehingga dia sudah pasti lebih dekat kepada istrinya daripada kepada kakak-kakaknya.
Bagi orang yang iri hati, semua orang yang merupakan tandingannya akan dianggap salah. Jadi yang diperhatikan Miryam bukankah kepentingan Musa melainkan kedudukannya yang terasa terganggu sebagai pendamping Musa. Dia merasa tersisih jadi pendamping Musa oleh kehadiran adik iparnya. Padahal itu adalah perasaan keliru. Miryam akan tetap menjadi kakak Musa. Kehadiran istri Musa sama sekali tak dapat menggantikan Miryam sebagai kakak. Iri hati Miryam yang tak perlu ini merupakan penghambat laju perjalanan umat Israel, karena Israel tidak dapat melanjutkan perjalanan sebelum Miryam sembuh dari penyakit kusta sebagai hukuam akibat iri hatinya.
Sepanjang sejarah kerajaan Allah dan gereja iri hati selalu melemahkan. Gereja terpecah-pecah selalu karena iri hati. Walaupun wujudnya karena perbedaan teologi dan perebutan pucuk pimpinan, bila ditelusuri dasarnya selalu saja iri hati. Banyak penyebab kelemahan dan kemunduran pekerjaan Tuhan, tetapi kita akan terkejut karena pangkal masalah adalah iri hati. Jadi umat Tuhan harus mencamkan bahwa selama penyakit Miryam ini ada dalam gereja Tuhan dan pekerjaan Tuhan sangat mustahil untuk mencapai kemajuan. Bukan hanya iri hati yang ada dalam Miryam, tetapi juga kecurigaan yang tak mendasar. Kemudian iri hati yang ditambah kecurigaan tak berdasar akan berlanjut dengan fitnah. Itulah penyakit Miryam yang kemudian terhukum dengan serangan penyakit kusta. Untungnya Musa mengampuninya. Tetapi akibatnya umat Israel harus menunggu tujuh hari, umat maju hanyalah bila penyakit Miryam ini sembuh. (MT)
Anggota keluarga adalah pendukung terbaik seorang pemimpin. Bila tidak bisa malah menghambat.