Rabu 18 Maret 2020
MUSA – BERSERU KEPADA ALLAH
Musa : – Berseru kepada Allah – Kaut terbelah – Kekerasan hati Firaun
Bacaan Sabda : Kel. 14:15-31
Keluaran 14:31 “Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.”
Bila Allah sudah merencanakan tak ada satu kuasa pun yang dapat menggagalkannya. Tetapi perlu ketaatan untuk turut tuntunan-Nya walaupun terkadang bertentangan dengan harapan dan keinginan. Musa mengetahui bila Allah menuntun umat Israel melalui jalan lebih jauh dan sangat sulit dilalui, karena harus melalui laut luas. Musa tidak mengetahui alasan Allah yang dia tahu adalah Allah tak mungkin salah. Ternyata Allah justru menghindar dari daerah Filistin yang berpotensi membuat orang Israel kembali lagi ke Mesir.
Musa tidak berusaha memprotes kebijakan Allah. Bagi Musa lebih baik berdoa bersyukur kepada Allah. Lagi pula tuntunan Allah melalui tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari adalah merupakan bukti kehadiran, kasih dan perhatian Allah pada umat-Nya. Begitu Musa dan seluruh umat Israel menghadap ke Laut Merah yang menghambat laju perjalanan umat, Musa sangat heran melihat tiang awan tetap jalan, hal itu berarti Musa harus berjalan menyeberangi laut Teberau. Untung Allah menambah petunjuk memerintahkan Musa mengangkat dan mengulurkan tongkat ke arah laut. Setelah Musa mentaatinya laut terbelah dua. Musa memimpin Israel menyeberang laut Teberau, suatu jalan raya ajaib karena kiri kanan jalan raya bertembok air. Sepertinya Allah langsung menaruh tiang api di hadapan mereka karena tentunya jalan raya itu cukup gelap. Allah pun menaruh tiang awan di belakang untuk melindungi dari kejaran Firaun dan para tentara berkudanya. Suatu keajaiban yang nyata.
Sikap Firaun yang nekat memerintahkan tentaranya mengejar Israel menjelaskan kekerasan hatinya. Firaun tidak rela kehilangan budak yang bekerja keras untuknya dan rakyatnya. Melihat laut terbelah yang dilalui umat Israel menarik perhatian tentara berkuda orang Mesir. Mereka masuk dan berupaya mengejar umat Israel. Tetapi setelah umat Israel menyeberang, laut kembali normal, sehingga menenggelamkan tentara Mesir. Dengan cara yang luar biasa itu Musa mengakui bahwa demikianlah cara Allah berperang bagi umat-Nya. Pengalaman menakjubkan itu sangat membuat Israel takut kepada Allah. Umat itu berulang kali menyaksikan cara-cara ajaib Allah membebaskan umat-Nya. Melalui peristiwa ini juga Musa sebagai pemimpin umat cukup baik memberi keteladanan. Saat menghadapi kesulitan dan berdoa berseru kepada Allah. Musa pun memberi keteladanan mentaati petunjuk Allah. Musa berdiri di hadapan umat untuk menyanyikan kidung bagi Allah sebagai respon terhadap kasih dan kuasa Allah. (MT)
Ada yang mengatakan laut Merah semata kaki saja waktu Israel lewat. Tetapi tetap saja mujizat karena menenggelamkan tentara Firaun.