Selasa 17 Maret 2020
MUSA – UTUSAN ALLAH
Musa : – Utusan Allah – Menghadap Firaun – Menyatakan Tulah
Bacaan Sabda : Kel. 7:1-25
Keluaran 7:1, 13 “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya — seperti yang telah difirmankan TUHAN.”
Saat Musa berkomitmen hidup sebagai utusan Allah, Allah pun berfirman kepadanya. Musa sudah berjanji kepada dirinya sebisa mungkin dia harus pribadi terutus yang selalu bertindak sesuai petunjuk Allah. Pengalaman dalam sekolah kehidupan telah membentuknya bersandar kepada Allah. Ketika Allah berfirman “Aku mengangkat engkau menjadi Allah bagi Firaun dan Harun Abangmu akan menjadi Nabimu”. Tentu cukup mengangkat derajat seorang Musa. Tetapi Musa menerimanya sebagai Firman Allah yang harus ditaati bukan sanjungan yang patut dirayakan. tentu tidak mudah bagi Musa memahami bila Allah mengangkat dirinya menjadi Allah bagi Firaun. Bisa saja Musa menolak karena hal itu mempunyai faktor kesalahan. Tetapi firman Allah datang dari Allah yang berdaulat jadi terima saja dan jalani saja. Sebab nanti di perjalanan Musa pasti tahu artinya. Jadi Musa tetap saja berkomitmen sebagai hamba Tuhan terutus.
Ada lagi yang seharusnya membuat Musa memprotes Allah yaitu Allah akan mengeraskan hati Firaun. Musa sudah tahu budaya raja-raja Mesir yang terdidik berpendirian teguh secara berlebihan atau Keras Hati. Itulah sebabnya pada awalnya Musa sangat berat hati berurusan dengan Firaun. Sekarang bila hati keras diperkeras lagi tentu mempersulit Musa. Sekali lagi Musa menerima firman Allah untuk diyakini dan ditaati. Bukan untuk dianalisa saja apalagi di protes. Saat Musa mentaati firman Allah mengeraskan hati Firaun bukanlah mempersulit Musa melainkan menghukum Firaun. Allah menghukum orang keras hati dan menentang Allah dengan cara menyerahkan mereka kepada keinginan berdosa mereka sendiri. Saudara tentu melihat orang-orang yang sengaja menghujat Yesus akan semakin menghujat.hingga keinginan menyimpang itu pada saatnya akan menghukum dirinya sendiri. Itulah yang menimpa Firaun.
Allah menegur Firaun dengan cara menulahi Mesir. Setelah Musa menyaksikan 10 tulah yang memaksa Firaun mengijinkan Israel keluar dari Mesir, dia akhirnya mengerti bahwa Allah mengangkatnya menjadi alat di tangan Allah untuk menghukum Firaun. Bila saja Firaun mengizinkan Israel keluar dari Mesir maka tulah tak perlu ada. Tetapi Allah menghukum Firaun dengan keinginannya yang terus-menerus melawan telah membuat orang Mesir menderita. Sikap Musa ini salah satu hasil karena dia mencintai proses pembentukannya di sekolah kehidupan. (MT)
Semua hamba Tuhan haruslah menyadari diri sebagai pribadi terutus yang harus taat mutlak.