Jumat 13 Maret 2020
FIRAUN – RAJA-RAJA MESIR
Firaun : – Raja-raja Mesir – Mengenal Yusuf – Tidak mengeal Yusuf
Bacaan Sabda : Keluaran 1:1-22
Keluaran 1:8-9 “Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.”
Firaun adalah merupakan gelar raja-raja Mesir. Kita tahu bahwa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun. Selama 430 tahun di Mesir Alkitab mencatat bahwa raja Israel selalu bernama Firaun saja. Nah! Jelas bukan bahwa Firaun bukanlah nama pribadi. Firaun raja Mesir selama 430 tahun itu bukanlah seorang atau orang yang sama.
Diperkirakan Raja Mesir Firaun yang tidak mengenal Yusuf adalah Thutmose I (1539-1514 SM). Kitab Keluaran yang adalah lanjutan dari kitab Kejadian adalah dimulainya hubungan bangsa Israel dengan Allah yang semakin jelas nyata dalam sejarah bangsa-bangsa khususnya bangsa Mesir. Sejak Mesir dipimpin Firaun yang tidak mengenal dan tidak mengetahui jasa Yusuf untuk kemajuan bangsa Mesir sejarah Israel pun berubah. Israel yang sudah menjadi suatu bangsa di tengah bangsa mulai dianiaya. Tujuan utama Firaun adalah termasuk tujuan politik. Tindakan yang harus dilakukan dalam rangka menghambat pertumbuhan populasi bangsa Israel. Dalam hal ini Allah mengijinkan penindasan kepada umat-Nya dengan tujuan memisahkan umat-Nya dari bangsa penyembah berhala dan cara hidup tidak bermoral orang Mesir. Firaun yang melakukan penindasan demi penindasan tetap berada dalam kendali Allah. Pada dasarnya Firaun adalah sosok seorang pemimpin yang berhati keras dan kejam. Keputusannya untuk membunuh bayi laki-laki yang baru lahir dengan memakai para bidan Mesir adalah bagian dari politik busuk yang menjelaskan kekejamannya. Tanpa dia sadari para bidan berusaha menyelamatkan para bayi laki-laki Israel dengan cara mereka. Pada saat itu pula bayi Musa diselamatkan dengan cara yang istimewa. Firaun tidak menyadari bahwa Musa yang akan memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir justru dibesarkan putri raja dan dipersiapkan menjadi pemimpin di istana kerajaannya. Walaupun Firaun kejam dan diperlakukan rakyatnya sebagai tuhan dia tetap harus tunduk dalam kendali Allah. Firaun melakukan tindakan berdasarkan kemampuannya tanpa dia sadari tindakannya itu telah membuat umat Israel ingin keluar dari Mesir secepatnya.
Diperkirakan puncak kekerasan hati Firaun ada pada Amenhotep (1447-1421 SM). Dia mengijinkan Israel keluar dari Mesir setelah diterpa mujizat Allah berupa tulah hingga sepuluh kali menimpa Mesir. Pada saat mujizat terakhir dimana Allah membelah laut Teberau untuk dilewati umat-Nya, dia nekat mengejar melewati laut yang tebelah itu sehingga dia binasa. (MT)
Raja dan para penguasa bisa bertindak apa saja tetapi Allah-lah yang pegang kendali.