Rabu 11 Maret 2020
YUSUF – PENGAMPUN
Yusuf : – Menghormati orangtua – Pengampunan – Setia sampai mati
Bacaan Sabda : Kej. 50:1-26
Kejadian 50:19-20 “Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”
Yusuf adalah seorang anak yang mengabdi kepada orang tuanya. Keberhasilannya menjadi orang kedua di Mesir tak membuatnya kurang hormat kepada orang tuanya. Rasa hormatnya dinyatakan hingga kematian ayahnya. Yusuf menyatakan duka cita yang dalam dengan menjalani masa berkabung selama 70 hari. Yusuf juga mengabulkan permintaan-permintaan terakhir ayahnya selama dia mampu melakukannya dan tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Berhubungan dengan keyakinan Yusuf dengan janji-janji Allah diapun menguburkan Ayahnya di Kanaan, di kuburan Abraham dan Ishak. Yang adalah kakek dan ayah Yakub.
Setelah pemakaman Yakub usai ternyata kakak-kakak Yusuf belum selesai dengan diri mereka sendiri. Mereka masih dibayang-bayangi masa lalu mereka. Yusuf telah memaafkan mereka atau kejahatan mereka tetapi mereka belum memaafkan diri mereka. Yusuf telah melupakan kejahatan kakak-kakaknya tetapi bukan demikian dengan kakak-kakak Yusuf. Menurut mereka kejahatan mereka terlalu besar sehingga tak mungkin dimaafkan apalagi dilupakan. Menurut mereka Yusuf patut membalas kejahatan mereka dan pembalasan itu akan dilakukan setelah ayah mereka meninggal. Itulah sebabnya mereka datang mohon ampun kepada Yusuf dan siap menjadi budak Yusuf. Hal itu menyedihkan hati Yusuf. Karena Yusuf betul-betul sudah mengampuni kakak-kakaknya secara tuntas. Bahkan Yusuf melihat hal kejahatan kakak-kakaknya berada dalam kendali Allah dalam rangka memelihara keluarga Yakub agar tergenapi janji Allah. Keturunan Yakub akan menjadi satu bangsa di Mesir yaitu bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Yusuf tidak memungkiri bila kakak-kakaknya melakukan kejahatan besar yang sulit dimaafkan karena telah membuatnya menderita secara berat dan berkepanjangan. Tetapi dalam tuntunan Allah Yusuf mampu melihat pemeliharaan Allah melalui penderitaannya. Bukan berarti Allah penyebab penderitaan hanyalah mengizinkan.
Ketika dunia mereka-reka kejahatan Allah dapat mengendalikannya untuk menyatakan pemeliharaan-Nya agar kehendak Allah yang jadi. Bila hal yang sama menimpa umat-Nya maka yang dapat dilakukan adalah tetap taat dan setia menjadikan firman Allah sebagai standar dalam bersikap. Akan halnya Yusuf tidak pernah menyalahkan Allah dan juga orang lain dalam penderitaanya. Yang dilakukan adalah menghormati Allah dan menyerahkan perjalanan hidupnya dalam kendali Allah. Tentu saja tetap berdoa dan bersyukur kepada Allah. (MT)
Ampunilah siapapun yang bersalah padamu walaupun mereka belum mengampuni kesalahannya.