Selasa 10 Maret 2020
YUSUF – HIDUP TANPA DENDAM
Yusuf : – Hamba Allah – Mengasihi saudara – Tak ada dendam
Bacaan Sabda : Kej. 45:1-28
Kejadian 45:5 “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”
Mazmur 105:17 “diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak”
Dalam perjalanan hidup Yusuf sangat jelas bahwa dia pantas disebut seorang hamba Tuhan sejati. Dia jarang berbicara tetapi bicaranya selalu tulus dan sarat makna. Tindakannya selalu dilandasi dengan kebenaran. Dia adalah hamba Allah yang sangat berintegritas. Kalaupun dia korban kebencian kakak-kakaknya, dia tetap sayang dan menghormati mereka. Ketika Yusuf dengan tulus menceritakan mimpinya kakak-kakaknya menuduh Yusuf sombong dan semakin membencinya. Padahal Yusuf hanyalah seorang anak yang lugu menceritakan pengalamannya dengan jujur. Yusuf sendiri tidak pernah lagi memikirkan mimpinya. Tetapi ketika kakak-kakaknya datang mohon bantuannya, Yusuf baru mengingat mimpinya itu. Ketika dia mengenal kakak-kakaknya dia menguji apakah mereka masih jahat. Hasilnya adalah mereka sudah bertobat. Buktinya adalah kakak-kakaknya berusaha melindungi adik Yusuf satu-satunya, Benyamin. Setelah dia melihat perubahan itu dia pun menangis melepas rindunya setelah memperkenalkan diri bahwa dia adalah Yusuf. Pada saat itulah Yusuf menunjukkan integritasnya.
Yang ada adalah cinta kasih yang mendalam kepada kakak-kakaknya, penyebab penderitaan panjang yang dialaminya. Yusuf sangat menyadari tentu sesuai dengan iman dan pengenalannya kepada Allah. Yusuf menjelaskan bahwa sering Allah bekerja melalui tindakan-tindakan jahat manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya. Allah memakai Yusuf untuk memelihara umat perjanjian untuk menetap menjadi suatu bangsa di Mesir. Dalam hal ini juga Allah justru menjaga agar janji-Nya mengenai kedatangan Yesus melalui garis keturunan Yehuda bukan Yusuf. Dalam hal ini yang paling nyata adalah pemeliharaan Allah agar janji-Nya tergenapi dengan tepat.
Jadi pemeliharaan Allah itu bukanlah doktrin yang abstrak, tetapi berlaku dalam hidup sehari-hari diantara Manusia yang berdosa. Pada awalnya mungkin Yusuf bertanya Mengapa? Yusuf tidak berusaha mencari jawaban. Yusuf tetap menjalani hidup dengan kerja keras dan tetap setia kepada Allah walaupun dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab. Allah mengijinkan Yusuf mengalami penderitaan akibat dosa yang sudah masuk ke dunia melalui dosa Adam dan Hawa. Bahkan Yusuf masuk ke dalam penderitaan akibat dosa kakak-kakaknya. Tetapi Yusuf menyatakan kesalahan tak cukup disesali. Tetapi diperbaiki pasti Allah menepati janji-Nya. (MT)
Kesalahan tak perlu dihakimi, tak cukup disesali tetapi perlu diampuni.