Senin 09 Maret 2020
YUSUF – DALAM PROSES
Yusuf : – Difitnah – Di penjara – Di istana
Bacaan Sabda : Kej. 41 :1-57
Kejadian 41:39-40 “Kata Firaun kepada Yusuf: “Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.”
Masih sangat muda, Yusuf yang masih berumur tujuh belas tahun sudah harus menghadapi kesulitan beruntun yang berusaha memusnahkan semua impian dan cita-cita masa depannya. Mulai dari usaha kakak-kakaknya untuk membunuhnya hingga kemudian dijual dan menjadi budak di rumah Potifar. Tetapi Yusuf yang masih muda belia menghadapinya dengan tabah. Sikapnya yang bersandar kepada Allah membuatnya tetap mengisi setiap kesempatan dengan kerja dan karya yang baik.
Harapan masa depan cerah muncul lagi saat Potifar tuannya yang kaya raya itu mempercayainya mengurus dan mengatur semua harta kekayaannya. Suatu kepercayaan yang tidak wajar diberikan kepada seorang hamba. Tetapi fitnah keji istri Potifar yang gagal merayu Yusuf membuat impian Yusuf sirna lagi. Yusuf harus mendekam di penjara dalam waktu yang lama. Pada zaman itu penjara di Mesir adalah kiamat bagi semua terpidana. Bagi Yusuf hari-hari di penjara tentu menjenuhkan dan sangat membosankan. Masa depannya semakin suram. Tetapi bagi umat beriman yang bersandar kepada Allah seperti Yusuf akan selalu ada harapan.
Kerja cerdas Yusuf ternyata dibutuhkan di penjara. Siapa sangka budak terpidana yang tinggal tunggu hukuman mati, diangkat menjadi kepala atau boleh juga disebut sebagai pembina para narapidana. Allah ternyata sedang mengizinkan Yusuf melewati proses dalam membentuknya menjadi semakin baik, semakin benar dan berkenan kepada Allah. Apa yang terjadi kepada Yusuf adalah pelajaran yang sangat berharga bagi semua umat beriman. Selama tigabelas tahun Yusuf berproses semakin hidup berkenan kepada Allah. Sempat juga bayangan hitam menyelimuti benaknya akan suramnya masa depannya. Penjara bagi seorang budak adalah berada pada pinggir jurang kematian. Tetapi saat Yusuf menafsirkan mimpi Firaun semua berubah sangat drastis. Terjadilah saat yang sangat jauh dari pikirannya. Dalam sekejap mata, Yusuf ditinggikan dari seorang terpidana menjadi penguasa. Dari penjara Yusuf diarak menuju istana. Hanya dalam hitungan menit saja statusnya berubah dari status tahanan menjadi status raja. Pada usia tiga puluh tahun status Yusuf sampai pada puncak yang diidam-idamkan semua manusia. Sepuluh tahun Yusuf menjadi budak dan tiga tahun menjadi budak terpidana. Dalam semua proses perjalanan hidup yang menyakitkan itu Yusuf tetap setia dan bersandar kepada Allah. (MT)
Tuhan lebih tertarik pada proses daripada hasil.