Jumat 06 Maret 2020
YAKUB – BURUKNYA POLIGAMI
Yakub : – Poligami – Dikutuk – Diberkati
Bacaan Sabda : Kej. 29:31 – 30 : 24;
Kej. 35:16-29
Kejadian 35:22a “Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel”
Sejak awal Allah menciptakan Adam untuk Hawa seorang dan Hawa untuk Adam seorang. Artinya sejak awal Allah menciptakan manusia langsung membangun rumah tangga dengan sistem perkawinan monogami. Dalam perkembangan berikutnya setelah manusia beranak cucu memenuhi bumi ternyata manusia membangun berbagai kebudayaan baru yang berkembang sesuai dengan kemampuan manusia untuk mengembangkan kehidupannya.
Dalam Kejadian 6:1-2, menjelaskan perkembangan manusia terjadi setelah terjadi perkawinan antara anak-anak Allah dan anak-anak manusia. Para teolog menyepakati bahwa yang dimaksud anak-anak Allah adalah keturunan Set pengganti Habel dan anak-anak manusia adalah keturunan Kain yang terhalau karena membunuh adiknya Habel. Hal ini menunjukkan bahwa manusia membangun kebudayaan baru yang sudah menyimpang dari kehendak Allah yang dilanjutkan dari generasi ke generasi berdasarkan tradisi penyampaian secara lisan.
Jadi bila di kemudian hari terjadi sistem poligami adalah merupakan hasil kebudayaan manusia yang menyimpang dari kehendak Allah. Bila Yakub berpoligami sudah jelas karena pengaruh kebudayaan bentukan manusia yang menyimpang dari kehendak Allah. Dan Yakub sendiri tidak bahagia dengan pelanggaran kepada firman Allah tersebut. Rahel dengan ringannya memberikan Bilha budaknya menjadi istri Yakub. Bilha melahirkan dua anak yaitu Dan dan Naftali bagi Yakub dan Rahel. Hal itu adalah hasil budaya. Rahel bisa memberi budaknya untuk suaminya dan anak hasil perkawinan mereka adalah anak Rahel. Lea melakukan hal yang sama memberi budaknya Silpa diperistri Yakub. Silpa pun melahirkan Gat dan Asyer. Lihat betapa kacaunya rumah tangga Yakub ini. Jadi 12 anak laki-laki Yakub lahir dari istrinya Lea 6 orang dan Zilpa 2 orang, dari Rahel 2 orang dan dari budak Rahel 2 orang. Rumah tangga Yakub betul-betul tidak sesuai kehendak Allah karena terbentuk mengikuti kebudayaan manusia. Ruben si anak sulung berselingkuh dengan gundik Yakub Bilha pemberian Rahel kepada Yakub. Betapa buruk bila rumah tangga mentoleransi poligami dengan alasan apapun termasuk dengan alasan sesuai dengan kebudayaan yang berlaku.
Jadi bila Allah tetap pada rencana-Nya menjadikan keturunan Yakub menjadi bangsa pilihan-Nya, bukankah berdasarkan syarat-syarat baik dari keluarga Yakub tetapi semata karena anugerah-Nya. Dalam kenyataannya Allah menuntun Yakub menubuatkan kutuk dan berkat kepada anak-anaknya sesuai moralitas mereka. (MT)
Bila saja taat kepada Allah, tak akan ada kata kutuk dalam keluarga. Yang ada adalah berkat.