Rabu 04 Maret 2020
SIMON DAN LEWI – SI PENDENDAM DAN KEJAM
Bacaan Sabda : Kej. 34:1-31
Simon : Anak Yakub dan Pendendam, Lewi : Kejam
Kejadian 49:5, 7 “Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan. Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.”
Yakub telah melalui perjalanan panjang dalam menapaki langkah-langkah iman. Jatuh bangun, naik turun sudah menjadi pengalaman berulang-ulang terjadi dalam hidupnya. Walaupun dia Israel si pejuang Allah ternyata dia hanyalah manusia biasa yang bisa salah. Kesalahannya antara lain adalah kegagalannya dalam menjaga perkembangan moral anak-anaknya. Tentu saja kehidupan moral buruk anak-anaknya bukan tanggungjawabnya semata, sebab dia pasti terbatas melindungi anak-anaknya terhadap pengaruh lingkungan. Salah satu kelalaiannya adalah menjaga Dina anak perempuannya semata wayang. Dina yang bersahabat dengan orang Hewi telah menjadi korban pemerkosaan Sikhem. Tetapi Sikhem berani bertanggung jawab dengan menjadikan Dina menjadi istrinya yang sah. Simeon dan Lewi Kakak Dina sangat geram, merasa dirinya sebagai orang beriman telah direndahkan oleh Sikhem. Kemarahan Simeon dan Lewi bukanlah kepada perbuatan asusila Sikhem karena nyatanya Sikhem mengakui kesalahannya dan siap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kemarahannya adalah merasa terhina karena sikap merendahkan martabat Simeon. Simeon pun mengatur siasat untuk melampiaskan kemarahannya. Sakit hatinya menyeretnya untuk membalaskan dendam.
Ternyata di dalam diri Simeon dan Lewi yang kelihatan kalem tersimpan kebencian yang besar dan dendam kesumat yang tak terbendung. Simeon dan Lewi bertindak sangat sadis yang membuat ayah mereka Yakub mengutuki perbuatan mereka. Yakub bahkan menubuatkan bahwa Simeon dan keturunannya akan selalu membuat keonaran. Di kemudian hari keturunan Lewi terpaksa memisahkan diri dari keturunan Simeon. Perlu dicatat bahwa dosa-dosa keturunan Simeon adalah moral yang buruk yang gemar melakukan tindakan-tindakan asusila. Padahal tindakan-tindakan asusilah yang membuat Simeon benci dan dendam kepada Sikhem.
Hal seperti ini adalah kebiasaan manusia di alam bawah sadarnya. Dosa yang paling dicela manusia berdosa adalah dosa sendiri yang dilakukan orang lain. Bahkan celaannya sering terwujud dengan tindakan kejam tak kenal ampun. Betul jika melakukan kesalahan yang tak senonoh dan tentu tak boleh dibiarkan. Perlu tindakan tegas untuk menanamkan efek jera. Tetapi Yakub menyuarakan kutuk yang bernuansa nubuat karena mereka berdosa melakukan balas dendam berlebihan tidak adil dan kejam.(MT)
Orang yang merasa terhina biasanya justru melakukan perbuatan hina seperti dendam dan kejam.