Rabu 26 Februari 2020
BEREBUT WARISAN
Yakub : – Anak Ishak – Penipu – Pelarian
Bacaan Sabda : Kej. 25:19-34;
Kejadian 25:31 “Tetapi kata Yakub: “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.”
Kejadian27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: “Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.”
Bila anak kembar lahir siapakah yang menjadi kakak? secara umum berpendapat siapa yang duluan keluar dari kandugan atau lahir dialah kakak. Tetapi ada juga yang berpendapat justru yang lahir menyusul atau terakhirlah yang menjadi kakak. Alasannya adalah karena dia mempersilakan adiknya keluar duluan. Bagi banyak orang, hal siapa yang jadi kakak sepertinya tidak terlalu penting, tetapi tidak demikian Esau dan Yakub anak kembar Ishak dan Ribka ini. Hak anak sulung itu sangat penting karena mempunyai keistimewaan menjadi pewaris dua bagian dan penyandang janji Allah. Bagi Esau paling menarik adalah warisan dua bagian tetapi bagi Yakub adalah berkat penyandang janji Allah. Esau sudah merasa sangat aman karena dialah yang dinyatakan anak sulung. Tidak demikian dengan Yakub. Yakub sangat tidak nyaman karena dia adalah adik yang tidak punya hak. Diapun melakukan tindakan-tindakan yang salah untuk memperolehnya. Sangat jelas bahwa Yakub tidak sebaik ayah dan kakeknya. Kebaikan dan keindahan karakter ternyata tidak diwariskan.
Biasanya generasi ke tiga adalah merupakan generasi yang unggul karena sudah belajar banyak dari generasi pertama dan kedua. Ternyata Esau dan Yakub sebagai generasi ketiga sangat merosot dalam hal kesalehan hidup bila dibanding dari Ishak dan Abraham. Esau dan Yakub adalah dua watak yang sangat jauh dari menyenangkan. Jelaslah bahwa kesalehan hidup bukanlah proses turun temurun atau dilahirkan. Esau terus mengumbar keburukan wataknya. Berbeda dengan Yakub yang mau masuk dalam proses belajar sehingga ada perubahan watak yang mengarah kepada kesalehan hidup. Hal mau memasuki proses belajar dimulai Setelah pelariannya dari rumah keluarganya karena kesalahannya. Dia adalah Yakub yang dengan teganya menipu ayahnya sendiri. Saat bekerja di rumah Pamannya yang menjadi mertuanya dia mengalami tidak nyamannya bila kena tipu dia berjanji kepada dirinya agar terus berjuang memperbaiki wataknya. Dia pun belajar mempercayakan hidupnya kepada Allah. Melalui proses belajar Yakub pada akhirnya berubah dan Layak mendapat tempat yang sejajar dengan kakek dan ayahnya Abraham dan Ishak. Melalui fakta proses belajar yang dilewati Yakub ini jelas bahwa kesalehan hidupnya bukanlah warisan dari kakek dan ayahnya. Ketika Yakub memasuki proses belajar dan dia mempercayakan hidupnya kepada Allah, Allah pun turun tangan menyucikan hidupnya. Kesetiaan Yakub memasuki sekolah kehidupanlah yang membedakannya dari Esau kakaknya yang terus mengumbar keburukan wataknya.(MT)
Kesalehan hidup bukanlah warisan melainkan proses pergumulan dan pembelajaran.