Senin 24 Februari 2020
KESATUAN ITU PENTING
Ribka : – Istri Ishak – Melahirkan anak kembar – Suatu kesalahan
Bacaan Sabda : Kej. 27:1-10
Kejadian 27:10 “Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati.”
Sama seperti ayahnya, Ishak pun harus menunggu cukup lama kelahiran anaknya. Istrinya sempat juga dinyatakan mandul. Duapuluh lima(25) tahun setelah Ishak memperistrikan Ribka barulah melahirkan anak kembar yang diberi nama Esau dan Yakub. Tentu kelahiran anak kembar mendatangkan sukacita besar bagi Ishak dan Ribka. Berbeda dengan anak kembar pada umumnya yang cenderung punya kemiripan dan kesamaan dalam banyak hal. Ribka melahirkan anak kembar yang berbeda dalam banyak hal. Mulai dari ciri-ciri fisik dan kebiasaan sehari-hari. Tetapi sekarang kita sedang mendalami kehidupan Ribka bukan anak kembarnya. Kesalahan Ribka dalam mendidik anak kembarnya sama dengan kesalahan Ishak suaminya. Mereka sama-sama memiliki anak kesayangan yang tentunya diperlakukan secara berbeda. Ini menjadi dilema bagi Ishak. Karena Ishak harus memberikan berkat kesulungan kepada salah satu dari kedua anaknya.
Tentu saja seharusnya Ishak perlu mempertimbangkan moralitas kedua anaknya sebagai syarat untuk menyandang dan menerima berkat kesulungan. Tetapi karena Esau adalah anak kesayangannya, diapun merencanakan akan memberikan hak kesulungan itu kepada Esau. Hak kesulungan itu memberi hak kepemimpinan, dan memperoleh bagian warisan serta memperoleh berkat perjanjian yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Esau pada dasarnya memandang rendah hak kesulungan. lagi pula Esau tidak memegang standar moral yang diajarkan orangtuanya dengan mengawini dua orang wanita tak beriman.
Di sinilah seharusnya peranan Ribka sebagai istri sangat dibutuhkan. Seharusnya Ribka membantu suaminya yang sudah merosot kebijaksanaannya dan juga kepekaannya kepada tuntunan Allah. Seharusnya Ribka memberi pandangan dan tuntunan kepada Ishak yang sudah semakin tua dan tak bisa lagi melihat. Tetapi ternyata Ribka justru memanfaatkan kelemahan suaminya secara keliru. Dalam hati kecil Ribka, Yakublah yang mempunyai standar moral yang baik untuk memperoleh hak kesulungan. Yakub juga sangat menghargai dan mendambakannya. Ribka bertindak tetapi salah. Ribka bekerjasama dengan Yakub anak kesayangannya menipu Ishak untuk melaksanakan kehendak Allah. Kelihatannya rencananya cukup berhasil, tetapi telah mendatangkan bencana kepada keluarganya. Bila saja Ribka mengajak Ishak berdoa agar Allah yang menuntun mereka memutuskan secara benar hasilnya pasti baik. Akibatnya Ribka tidak pernah lagi bertemu anak kesayangannya itu sampai ia mati. (MT)
Kesatuan dalam keluarga kedengarannya biasa, tetapi bila dipraktekkan secara benar hasilnya luar biasa.