Senin 17 Februari 2020
ABRAM – BAPA ORANG BERIMAN
Abram : – Bapa orang beriman – Panggilan Allah – Taat pada panggilan
Bacaan Sabda : Kej 12:1-20
Kejadian 12:1 “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu”
Ibrani 11:8 “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya…”
Abram adalah penduduk kota modern, yang menjadi kora idaman orang pada zamannya. Hidup dengan ayahnya di Ur-Kasdim adalah merupakan kebanggaan tersendiri pada saat itu, sebab tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk hidup di kota. Bila Abram meninggalkan Ur-Kasdim tentu saja mempunyai alasan yang cukup kuat. Dasar ketaatan Abram tentulah bukan harapan untuk memperoleh kota yang lebih menjanjikan secara ekonomis. Dasar ketaatan Abram adalah iman kepada Allah dan panggilan-Nya. Ketaatan Abram juga adalah keyakinan yang teguh kepada janji Allah, bahwa negeri yang dijanjikan itu adalah suatu tempat yang benar dan tepat berdasarkan kehendak Allah, bukan berdasarkan rasa dan penilaian manusia.
Selama hidupnya Abram taat saja menapaki perjalanan imannya, walaupun belum melihat kota yang dijanjikan Allah kepadanya. “Sebab ia menanti-natikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah” (Ibrani 11:10). Sejak awal Abram sudah mengetahui bahwa negeri perjanjian yang di bumi ini bukanlah akhir dari pengembaraannya. Abram setelah tiba di tanah perjanjian, dia masih menanti-nantikan kota perjanjian abadi yang dibangun oleh Allah sendiri. Dalam hal ini Abram dapat menjadi teladan bagi umat Allah sepanjang zaman. Seperti Abram yang sudah tiba di negeri perjanjian di bumi masih terus mengkondisikan diri hanya sebagai pengembara dan pendatang di bumi.
Semua pengikut Kristus haruslah terus menyadari hanya sebagai perantau di bumi, yang sedang berjalan ke sorga rumah abadi yang sesungguhnya. Sama seperti Abram, kita dapat melihat kota itu dengan mata iman. Walaupun hanya dengan mata iman kota itu begitu indah dan mempesona. Hal itulah yang memotivasi Abram bersedia hidup berkemah di bumi ini, sementara menunggu pengangkatannya sebagai warga kota yang abadi itu. Belakangan ini, kota modern purba yang ditinggal Abram ditemukan oleh para arkeolog setelah ribuan tahun terbenam. Hasil penggalian telah membuktikan bahwa dulu yang modern bisa hilang dan setelah ditemukan tinggal reruntuhan. Tetapi kota yang dituju adalah kota abadi yang tak akan pudar. Harapan inilah yang membuat Abram rela hidup berkemah di negeri perjanjian Allah yang sudah ditemukan di bumi ini. Para pengikut Kristus di bumi ini dan kini. Betul! bahwa sebagian besar kita hidup dikota modern dengan fasilitas serba canggih. Tetapi suatu saat, semuanya itu akan hilang dan lenyap. Sebab itu tetaplah setia karena di depan kita tersedia sorga kota abadi. (MT)
Pendatang biasanya lebih kreatif dari penduduk asli. Itu penting, karena dibumi ini kita hanyalah pendatang.