Rabu 12 Februari 2020
NUH – HIDUP BENAR DI LINGKUNGAN JAHAT
Nuh : – Hidup benar
– Bergaul dengan Allah
– Taat perintah Allah
Bacaan Sabda : Kej 6:9-22
Kejadian 6:9 “Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”
Ibrani 11:7 “Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya…”
Bila emas dibuang ke lumpur yang kotor, dia tetap emas yang mahal. Emas itu tidak menjadi karatan dan juga tidak menjadi lumpur sampai kapanpun. Gambaran ini sangat cocok dengan Nuh. Karena walau pun hidup di tengah kefasikan dan kejahatan yang berkepanjangan Nuh tetap hidup benar sebagai hamba Allah. Alkitab secara tegas menyatakan Nuh tidak tercemar oleh berbagai kejahatan manusia pada zamannya. Dia hidup di tengah kejahatan tetapi disaat bersamaan dia mampu mmemisahkan diri dari kejahatan moral yang merupakan hal lumrah bagi orang pada zamannya. Keindahan moral dan hidup benar yang dimiliki Nuh adalah hasil dari gaya hidupnya yang kesehariannya hidup bergaul dengan Allah.
Salah satu hal utama dari orang yang sudah memperoleh anugerah keselamatan adalah hidup bergaul dengan Allah. Keselamatan betul adalah anugerah atau pemberian Allah kepada orang berdosa yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Artinya bukan karena kebaikan, amal dan moral yang baik kita diselamatkan. Tak ada jasa yang cukup baik dapat kita lakukan agar kita selamat. Kita selamat semata-mata adalah anugerah-Nya. Tetapi orang yang sudah menerima keselamatan itu tentulah menanggapi anugerah keselamatan itu dengan rasa syukur yang tak hanya melalui perkataan tetapi melalui hidup sehari-hari yang selalu rindu dekat dengan Tuhan. Nuh hidup benar dan tak bercela bukanlah supaya ia selamat tetapi sebagai rasa syukur kepada Allah yang mau bergaul dengan dirinya.
Salah satu fakta bahwa Allah telah memberikan keselamatan kepada Nuh adalah menerima amanat dari Allah untuk membangun bahtera. Dalam pasal 6:13, Allah berfirman kepada Nuh akan menghukum dengan cara mengakhiri hidup segala makhluk. Allah berkata “Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi”. Yang akan dimusnahkan Allah adalah mereka. Nuh dan keluarganya tidak akan dimusnahkan karena Allah menganugerahkan keselamatan. Tetapi Nuh yang beroleh anugerah keselamatan itu menyandang amanat untuk membangun bahtera. Suatu tugas berat. Tetapi sebagai rasa syukur kepada Allah, Nuh mentaati perintah itu sesuai petunjuk dan aturan yang ditetapkan oleh Allah. Allah berjanji menyelamatkan Nuh, dan Nuh menanggapi janji Allah dengan mentaati Allah dalam kehidupan tetap hidup bergaul dengan Allah. (MT)
Bila hati penuh syukur maka tugas berat pun akan terasa ringan.