Kamis 06 Februari 2020
HAWA PENOLONG YANG SEPADAN
Hawa : Perempuan/Ibu segala yang hidup, Tercipta dari tulang rusuk Adam, Penolong yang sepadan.
Bacaan Sabda : Kej 2:15 – 3:7
Kejadian 3:20 “Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.”
1 Timotius 2:14 “Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.”
Hawa adalah pemberian Allah yang sangat berharga dan penting bagi Adam. Cinta Adam kepada Hawa bukan sekedar rasa dan juga bukan sekedar kasmaran. Tidaklah mengherankan bila Hawa sangat berpengaruh besar kepada Adam. Cinta Adam kepada Hawa membuat nasehat lembut istri tercinta sangat mengena kepadanya dan tidak mungkin membantah. Hal itulah yang dilihat iblis sehingga mendekati Hawa dalam upaya menjatuhkan Adam dalam dosa. Mungkin juga iblis ingin memberi kematian kepada Hawa yang arti namanya adalah “hidup”. Lagipula Hawa adalah ibu pertama dari semua orang.
Ada banyak kemungkinan alasan iblis menggencarkan serangan cobaan pertamanya kepada Hawa. Mungkin juga iblis berprinsip, bila hawa sudah ditaklukkan maka Adam akan lebih mudah dikalahkan. Ternyata pemikiran iblis itu cukup jitu. Dari sejak semula pengaruh Hawa terhadap suami tidak disepelekan. Hawa menggunakan pengaruhnya kepada Adam bukan pada hal yang baik dan benar, melainkan pada hal yang buruk dan salah.
Sesungguhnya pengaruh istri terhadap suami bukanlah sesuatu ancaman bila istri memberi pengaruh yang baik dan benar tetapi akan menjadi ancaman yang membahayakan bila memberi pengaruh yang buruk. Pengaruh seorang istri kepada suami adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga kepada seorang istri. Rasa syukur atas pemberian Tuhan itu sebaiknyalah membuat istri rendah hati, dan menggunakan lutut berdoa kepada Tuhan untuk kebaikan hidup suaminya, sebagai sikap penting penolong yang sepadan. Cinta kasih Adam kepada Hawa akan selalu menjadi contoh bagi cinta kasih suami kepada istri sepanjang jaman. Cinta kasih seorang suami kepada istrinya tentu saja membawa kebahagiaan, dan juga membawa tanggung jawab. Tanggung jawab yang penting dan benar tak mampu diemban jika tak bergantung kepada Allah.
Rasul Paulus mengangkat argumentasi bahwa Adam diciptakan lebih dulu dari Hawa, ingin mengedepankan tanggung jawab seorang suami sebagai pemimpin dan pembina rohani dalam keluarganya. Kemudian rasul Paulus mengangkat argumentasi bahwa Hawalah yang tergoda dan jatuh dalam dosa. Dalam hal ini rasul Paulus ingin menjelaskan akibat buruk dari sikap tidak melakukan peran dan pengaruhnya dengan benar. Hawa tidak melakukan perannya sebagai penolong yang sepadan bagi Adam.(MT)
Bila saudara berpotensi mempengaruhi orang berilah pengaruh yang baik dan benar.