Senin 03 Februari 2020
KEHADIRAN DAN KEDAULATAN ALLAH
Yehezkiel 48; Yesaya 66; Lukas 5:1-26
Ayat Mas / Renungan
Yehezkiel 48:35 ”Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU.”
Pasal terakhir dari kitab Yehezkiel ini adalah penetapan, pembatasan dan pembagian negeri yang dipulihkan untuk masing-masing suku Israel. Suatu nubuat yang memastikan bahwa orang Yehuda tinggal tunggu waktu yang ditetapkan Allah untuk kembali lagi ke negeri mereka. Bukan hanya dikembalikan tetapi juga akan dipulihkan. Nubuat para nabi juga bertujuan agar umat Allah tetap setia dalam tuntunan-Nya. Allah tetap pada pendirian-Nya yang menghendaki umat-Nya tetap hidup dengan standar-standar kebenaran di bumi sebagai sikap untuk hidup dalam kerajaan-Nya. Penting berusaha sepenuh hari hidup setia kepada Allah dan menolak pengaruh-pengaruh sistem dunia yang membuat umat-Nya jauh dari Allah. Itulah sebabnya Allah tak henti-hentinya mengutus nabi untuk menyampaikan Firman kepada umat-Nya.
Ada hal yang menarik dalam kitab nabi Yehezkiel ini yaitu kalimat terakhirnya adalah “TUHAN HADIR DISITU”. Kalimat yang merupakan janji agung Allah kepada umat-Nya. Pada suatu hari yang ditentukan Allah, Dia akan selalu ada dan hidup selama-lamanya bersama umat-Nya. Suatu janji abadi yang selalu diulang-ulang karena sangat penting bagi umat-Nya. Kehadiran Allah adalah kenyataan yang harus diyakini bukan perasaan yang menggetarkan. Kehadiran Allah adalah janji Allah yang pasti dan harus dipercaya bukan dirasakan. Berkat terbesar umat Allah adalah kehadiran Allah, karena hal ini merupakan sumber dan hakekat sukacita, kesejahteraan dan kebahagiaan sejati. Wahyu 21:3-4 “Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari tahta itu berkata “Lihatlah kemah Allah ada ditengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka”. Dan Ia akan menghapus semua air mata dari mata mereka. Dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis atau dukacita. Sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya mendatangkan pemulihan sempurna dan abadi. Segala sesuatu penderitaan manusia akibat dosa seperti sakit penyakit, penderitaan dan kematian hilang untuk selama-lamanya.
Bila Allah memakai nabi Yehezkiel melihat dan menubuatkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya, adalah menjelaskan betapa seriusnya Alalh memberi kehidupan penuh bahagia ini kepada umat-Nya, hingga dinubuatkan ratusan tahun sebelum Yesus datang di dunia. (MT)
Allah berdaulat mengatur sejarah atau berkarya melalui sejarah bangsa-bangsa untuk menolong umat-Nya.