Sabtu 25 Januari 2020
LUKAS SANG SEJARAWAN
Yehezkiel 33; Yesaya 57; Lukas 1:1-25
Ayat Mas / Renungan
Lukas 1:3-4 “Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,“supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.”
Lukas adalah satu-satunya penulis Alkitab yang dipakai Allah di luar orang Yahudi. Lukas adalah seorang petobat Yunani. Selain seorang dokter, Lukas adalah juga pencinta sejarah yang boleh dikatakan sebagai seorang sejarawan yang handal. Terbukti juga melalui Kitab Injil Lukas dan Kisah Para Rasul yang cukup rapi secara historis. Dalam silsilah mulai dari Adam hingga kelahiran Yesus yang terdapat dalam Injil Lukas pasal tiga dapat juga membuktikan ketertarikan Lukas terhadap sejarah. Mungkin juga karena Injilnya ini ditujukan kepada orang bukan yahudi, salah satu alasan Lukas menulis Injil tertata rapi secara historis. Lukas memberi informasi yang cermat dan lengkap tentang segala sesuatu mengenai Yesus. Tentang kelahiran-Nya, tentang apa yang dikerjakan dan diajarkan-Nya.
Sebagai seorang dokter dan sejarawan Lukas tidak sembarangan menulis walaupun dia telah memperoleh inspirasi dari Roh Kudus. Dia mengadakan penelitian secara cermat. Walaupun dia telah mengetahui peristiwa dengan tepat, dia tetap mengadakan penelitian. Hal itu penting karena tujuannya bukan hanya menjelaskan fakta sejarah tetapi dia ingin pula memberitakan adanya pesan kebenaran di balik peristiwa tersebut. Setelah mengadakan penelitian barulah Lukas memutuskan untuk membukukannya.
Penulisan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul tergolong sangat rapi dan mempunyai bahasa sastra yang baik. Karena Lukas adalah orang Yunani maka bahasanya pun termasuk dalam Alkitab Perjanjian Baru yang ditulis dengan menggunakan bahasa Yunani. Lukas sangat cermat dan memperhatikan keteraturan bahasa dan susunan kalimat hanya dengan tujuan bahwa segala fakta sejarah yang ditulis dan ajaran yang diuraikan dalam bukunya adalah kebenaran. Dalam Injil Lukas perhatian Yesus kepada orang terpinggirkan sangat ditekankan. Kehidupan doa mendapat perhatian besar, sehingga Yesus bukan hanya mengajarkan dan menganjurkan doa, melainkan mempraktekannya sebagai keteladanan bagi semua pengikut-Nya. Lukas sering memberi gelar “Anak Manusia” kepada Yesus sebagai hasil penelitiannya, untuk memberi kesungguhan Yesus menjadi manusia walaupun tindakan dan kuasa-Nya membuktkan Dia adalah Tuhan. Lukas menjelaskan pula bahwa siapapun yang menerima Yesus akan penuh dengan sukacita. (MT)
Allah Melaksanakan karya-Nya melalui sejarah dan pengalaman hidup manusia.