Jumat 24 Januari 2020
RUMAH DOA
Yehezkiel 31-32; Yesaya 56; Kolose 3:18 – 4:18
Ayat Mas / Renungan
Yesaya 56:7 “Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”
Nubuat keselamatan bagi semua orang diberitakan dalam sebelas pasal yang mengakhiri nubuat nabi Yesaya ini. Berdasarkan fakta sejarah Yehuda, maka nubuat ini bukanlah tergenapi dalam zaman Yehuda sebagai umat Allah Perjanjian Lama. Nabi Yesaya memang bernubuat untuk bangsa Yehuda, tetapi ternyata nubuatnya mencakup untuk umat Allah sepanjang zaman. Nubuatnya mengenai kedatangan dan pengorbanan Yesus cukup lengkap sehingga Yesaya disebut nabi Injili. Bukan hanya itu saja, karena nyatanya Yesaya bernubuat juga tentang akhir zaman. Nubuat tentangmasa keselamatan bagi semua orang ditandai dengan ketaatan kepada Firman dan pertobatan. Keadilan dankebenaran akan nyata sebagai buah keselamatan yang terhubung langsung dengan dampak kerajaan Allah. Kerajaan Allah dan keselamatan dari Allah selalu terkait dan tidak terpisahkan.
Dalam kerajaan Allah dan kerajaan Mesias terjadi hujan pertobatan bagi semua kaum. Semua yang bertobat di terima dengan hak istimewa menjadi sama dengan umat perjanjian yang duduk beribadah bersama di hadirat Allah. Tanpa membedakan suku bangsa, status sosial dan kondisi tubuh, mereka semua menjadi umat yang dikasihi dan kepunyaan Allah.
Satu janji Allah kepada umat yang diselamatkan akan dibawa ke gunung-Nya yang kudus dan berbicara tentang kehadiran-Nya dan hadirat-Nya. Gunung-Nya yang kudus dapat juga diartikan persekutuan umat-Nya yang sujud menyembah mendekat kepada Allah mempersembahkan pujian, syafaat dan menyatakan permohonan. Lebih khusus lagi firman Tuhan menentukan bahwa Rumah Tuhan akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.
Dalam hal ini perlu dipahami oleh gereja Tuhan sepanjang sejarah bahwa hujan pertobatan dan hujan keselamatan akan terus terjadi hanya bila umat tekun berdoa. Terbukti juga pada akhir zaman ini, bahwa umat Allah harus meningkatkan kehidupan doa. Nyatanya pada era milenial ini, media sosial sudah menjadi sarana pemberitaan Injil yang cukup efektif dan mampu menjangkau semua kalangan. Gereja hendaklah tetap menjadi rumah doa. Artinya doa menjadi ibadah utama dan mendapat tempat utama. (MT)
Gereja harus tetap menjadi rumah doa karena tanpa doa tak ada hujan pertobatan.