Kamis 16 Januari 2020
NUBUAT BUKAN RAMALAN
Yehezkiel 19; Yesaya 48; Filipi 1:12-30
Ayat Mas / Renungan
Yesaya 48:4-5 “Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu, maka Aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.”
Ramal meramal adalah kegiatan yang sudah dilakukan oleh umat manusia sejak dahulu kala. Ada ramalan yang dicetuskan berdasarkan pengalaman. Pembangunan menara Babel dibangun selain supaya manusia bersatu, sepertinya merupakan antisipasi karena meramalkan akan ada lagi air bah seperti zaman Nuh. Ada juga ramalan yang sifatnya hanya berspekulasi semata. Bila terjadi bangga dan ternama, bila tak terjadi tinggal mencari alasan dan buat lagi ramalan yang baru. Tidak ada resiko karena ramal meramal adalah hak yang harus dihormati.
Berbeda dengan nubuat seorang nabi yang benar seperti nabi Yesaya. Nubuat adalah firman Allah melalui seorang nabi mengenai hal-hal yang akan terjadi jauh ke depan. Nuh bernubuat tentang air bah 100 tahun lebih sebelum air bah terjadi. Nuh menerima nubuat itu untuk disampaikan kepada manusia. Nuh sangat percaya apa yang difirmankan Allah pasti terjadi. Nuh mentaati membangun bahtera karena nubuat adalah kepastian walaupun terkadang bertentangan dengan logika. Nabi Yesaya bernubuat mengenai hal-hal yang akan terjadi hingga 700 tahun ke depan. Karena nubuat seorang nabi yang benar bersumber dari Allah maka nubuatnya pun menjadi fakta yang terjadi. Tetapi bersamaan dengan nabi Yesaya bermunculan juga nabi-nabi palsu yang bukan bernubuat tetapi meramal. Ramalan mereka hanyalah spekulasi yang tak terjadi. Mungkin ramalan terjadi 1 dari 100 dan yang satu ini diekspos secara berlebihan untuk kebanggaan dan ketenaran pribadi semata.
Ternyata ada tujuan Allah yang sangat penting melalui Firman-Nya melalui nubuat para nabi yang benar seperti nabi Yesaya. Salah satu adalah “Supaya jangan ada yang berkata berhalakulah yang melakukannya”. Berhala adalah sesuatu yang diyakini setara atau melebihi Allah. Jadi bisa saja diri sendiri atau penguasa atau alam menjadi berhala. Melalui para nabi termasuk nabi Yesaya Allah telah menubuatkan penawanan dan pembebasan Yehuda 100 tahun lebih sebelumnya.
Jadi sesungguhnya umat-Nya haruslah mengakui dan mentaati Allah karena rencana-Nya selalu tergenapi. Nabi Yesaya yang dikenal sebagai nabi injili menubuatkan kedatangan dan karya serta pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan manusia berdosa 700 tahun lebih sebelumnya. Jadi kita harus menerimanya sebagai penggenapan rencana Allah yang pasti. (MT)
Nabi palsu hanyalah berspekulasi sedangkan nabi Yesaya menubuatkan kebenaran.