Jumat 10 Januari 2020
TERANG UNTUK BANGSA-BANGSA
Yehezkiel 10-11; Yesaya 42; Efesus 4:1-16
Ayat Mas / Renungan
Yesaya 42:6-7 “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, “untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan…”
Nabi Yesaya selalu menubuatkan hal-hal yang menjangkau masa dekat dan masa yang jauh. Masa dekat adalah firman Allah untuk Yehuda dan masa yang jauh adalah untuk umat Allah Perjanjian Baru atau gereja. Allah memilih dan memanggil orang Yehuda untuk maksud penyelamatan dan terang bagi bangsa-bangsa. Hal inilah yang tidak disadari oleh orang Israel. Mereka tidak pernah menyadari tujuan Allah memilih mereka sebagai umat pilihan-Nya. Seharusnya bangsa itu adalah sebagai terang untuk bangsa-bangsa. Bila umat-Nya setia menyembah Allah maka karya Allah akan memancar melalui bangsa pilihan untuk memberi dampak sehingga bangsa penyembah berhala meninggalkan berhalanya dan berpaling menjadipenyembah Allah pencipta langit, bumi dan segala isinya. Ternyata yang terjadi adalah umat pilihan Allah-lah yang sering meninggalkan Allah dan berpaling kepada penyembahan berhala. Tujuan Allah menjadikan umat-Nya menjadi terang bagi bangsa-bangsa betul-betul tidak tercapai. Bangsa pilihan Allah tidak hidup seturut firman Allah sehingga tidak dapat menjadi terang bagi bangsa-bangsa.
Sebab yang menjadi terang bagi bangsa-bangsa hanyalah umat yang mau dibentuk oleh firman Allah. Nubuat nabi Yesaya juga adalah pesan Allah untuk umat jauh ke depan bukan saja untuk umat Yahudi. Nabi Yesaya yang mendapat julukan nabi Injili itu pun menyampaikan janji Allah yang tergenapi melalui kedatangan Yesus ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Dan Tuhan Yesus mengajar agar orang percaya kepada-Nya hidup menjadi terang dunia. Tuhan Yesus pun menyatakan diri adalah terang dunia (Yohanes 8:12). Itulah sebabnya orang yang percaya kepada-Nya dibebaskan dari kegelapan dosa agar hidup jadi terang dunia.
Jadi gereja adalah terang dunia atau terang untuk bangsa-bangsa. Belajar dari kegagalan bangsa Israel menjadi terang untuk bangsa-bangsa, sebaiknya gereja sebagai umat Allah Perjanjian Baru jangan gagal lagi. Bila Israel gagal karena terlibat kepada penyembahan berhala bangsa-bangsa, gereja pun akan gagal bila mengikuti sistem dunia yang membawa kebinasaan. Bila gereja membangun menara kerajaan agar ternama adalah suatu bentuk yang menandakan terlibat kepada sistem dunia bukan lagi menjadi terang dunia. Bila para pemimpin gereja berlomba menjadi lebih ternama maka bukan lagi terang dunia melainkan hamba dunia. (MT)
Bila gereja terlibat kepada sistem dunia berarti gereja sudah gagal mewujudkan diri menjadi terang dunia.