Minggu 05 Januari 2020
ALLAH MENGUATKAN
Yehezkiel 1 -2; Mazmur 148; Galatia 5:16-26
Ayat Mas / Renungan
Yehezkiel 2:1-2 “Firman-Nya kepadaku: Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau. Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku.”
Nebukadnezar membawa Yehuda ke Babel dalam tiga(3) tahap :
- Tahap pertama (605 SM), menawan dan membawa pemuda-pemuda pilihan termasuk Daniel dan ketiga sahabatnya.
- Tahap kedua (597 SM) menawan dan membawa 10.000 orang Yahuda ke Babel, di antaranya adalah nabi Yehezkiel.
- Dan tahap ketiga (586 SM). Nebukadnezar membinasakan kota Yerusalem dan bait suci kemudian membawa sebagian besar yang tidak terbunuh ke Babel.
Jadi berdasarkan fakta sejarah ini dapatlah disimpulkan bahwa nabi Yehezkiel melayani umat sebagai nabi adalah pada masa paling gelap keadaan bangsa Yahudi kira-kira7 tahun sebelum Yerusalem dan bait Allah dibinasakan. Yehezkiel yang berarti “Allah menguatkan” berasal dari keluarga imam. Dari arti yang terkandung dalam namanya sangat jelas bahwa salah satu pelayanannya adalah menguatkan umat Allah yang sedang terbuang ke Babel. Dalam pelayanannya sebagai nabi, Yehezkiel sering mengalami pertemuan dengan Allah melalui penglihatan-penglihatan yang sangat sulit untuk dipahami.
Imam yehezkiel menerima panggilan untuk menjadi nabi 4 tahun setelah dia terbuang ke Babel. Karena Yehezkiel setiap hari berhadapan dengan umat Tuhan yang kecewa menerima hukuman menjadi umat terbuang. Tetapi dengan sabar Yehezkiel menyerukan agar umat bertobat, Karena bila umat bertobat tentu masih ada harapan. Yehezkiel sendiri adalah seorang manusia biasa dan Allah sendiri memanggil Yehezkiel sebagai “Anak manusia” lebih dari 90 kali. Allah ingin menyadarkan Yehezkiel bahwa dia sama dengan rakyat Yehuda terbuang lainnya. Allah menekankan kemanusiaan nabi Yehezkiel untuk mengingatkannya agar terus bergantung kepada Allah. Untuk menyemangati nabi Yehezkiel, Allah sering membawa Yehezkiel mengalami kehidupan yang dikuasai dan dituntun Roh Kudus sehingga memperoleh penglihatan-penglihatan. Karena dipenuhi dan dituntun Roh Kudus maka Yehezkiel pun menyampaikan firman Tuhan kepada umat tanpa rasa takut dan kompromi. Tidak sedikit yang menolak berita yang disampaikan, tetapi nabi Yehezkiel tetap setia menyampaikan pesan kepada umat. Tak ada sedikitpun yang ditahan. Penglihatan yang sukar untuk dipahami tetap diberitakan. Karena ternyata pesan itu bukan hanya untuk umat Yehuda pada masa itu, tetapi juga kepada gereja untuk masa kini. (MT)
Bila Allah mengijinkan kesulitan menerpa, Dia sedang melatih otot iman kita dan Dia pun memberi kekuatan.