Sabtu 04 Januari 2020
NILAI KEBENARAN SEJATI
Ratapan 5; Mazmur 147; Galatia 5: 1-15
Ayat Mas / Renungan
Galatia 5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Rasul Paulus mengkontraskan antara Taurat dan Injil dengan baik, tetapi kemudian menjelaskan bahwa Taurat dan Injil itu saling melengkapi. Walaupun Taurat tidak menyelamatkan tetapi taurat menyadarkan manusia akan dosa, sehingga sadar pula bahwa manusia tidak akan pernah mampu menyelamatkan diri dari hukuman akibat dosa. Taurat berbicara mengenai aturan ketat untuk mendisiplinkan hidup manusia tetapi Injil berbicara mengenai anugerah Allah yang memberi kelegaan kepada manusia. Disiplin dan anugerah Allah bukan untuk dipertentangkan tetapi justru harus berjalan bersama untuk saling melengkapi dan menjamin keseimbangan.
Jelasnya Taurat dan Injil bukanlah untuk dipertentangkan. Lagipula Yesus datang bukanlah untuk menentang atau meniadakan taurat melainkan untuk menggenapi Taurat. Berbeda dengan hidup menurut daging dan hidup menurut Roh. Kedua-duanya dikontraskan oleh Rasul Paulus dan tidak akan pernah ada pertemuan antara keduanya. Rasul Paulus menampilkan kontras yang sangat jelas dan tegas antara keduanya, sungguh sangat berbeda gaya hidup orang yang hidup menurut daging dengan gaya hidup orang yang hidup menurut Roh. Rasul Paulus bukan saja membahas kehidupan yang berbeda tetapi memberi daftar secara detail nilai-nilai hidup menurut daging dan nilai-nilai hidup menurut Roh. Kalau kita cermati daftar gaya hidup menurut daging yang mencapai 15 nilai-nilai buruk yang sangat kontraproduktif dalam menjalani kehidupan.
Rasul Paulus menjelaskan dengan perbuatan tabiat berdosa. Setiap orang Kristen yang melakukannya dapat menjauhkan dirinya dari kerajaan Allah dan terancam gagal memperoleh hidup yang kekal. Tetapi tidak lupa juga Rasul Paulus menjelaskan daftar nilai-nilai kebenaran yang merupakan gaya hidup orang yang hidup menurut Roh. Rasul Paulus menyebutnya buah-buah Roh. Gaya hidup orang yang hidup menurut Roh sangat produktif dalam menjalani kehidupan. Rasul Paulus mengharapkan semua orang Kristen dapat dan berusaha mempraktekkan nilai-nilai kebenaran ini dalam hidup sehari-hari. Dalam melakukannya apalagi memilikinya menjadi karakter haruslah hidup dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Sudah pasti tidak ada hukum yang melarang, tidak ada pula orang yang menentang siapapun yang hidup berdasarkan nilai-nilai kebenaran ini. Malahan orang akan merasa diberkati dan terdampak hal yang baik (MT)
Nilai kebenaran Kristen adalah buah-buah Roh Kudus melalui orang percaya yang harus diperjuangkan.