Jumat 03 Januari 2020
PUJIAN BAGI TUHAN DARI HATI
Ratapan 3 – 4; Mazmur 146; Galatia 4:21-31
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 146:1-3 “Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.”
Lima pasal terakhir dari kitab Mazmur diawali dengan Haleluya dan diakhiri juga dengan Haleluya. Lima pasal terakhir ini sangatlah tepat ditaruh di akhir sebagai suatu kesimpulan bahwa kitab Mazmur adalah kumpulan karya sastra kreatif yang fokus untuk mengagungkan dan memuji Tuhan.
- Memuji Tuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui perbuatan praktis melalui kehidupan sehari-hari.
- Memuji Tuhan sebagai ungkapan syukur dapat juga dinyatakan melalui perilaku yang sesuai dengan standar moral yang benar yaitu firman Allah.
- Beribadah dalam bentuk ritual Kristiani adalah juga mempersembahkan hidup yang kita berikan kepada Allah. Pujian dan kidung pujian adalah merupakan intisari dari sebuah ibadah untuk memandu umat kehadirat Allah dan mempersiapkan hati untuk firman Allah. Mulai dari Kejadian sampai Wahyu umat yang mengalami kebaikan dan pertolongan Allah secara spontan menyanyikan kidung pujian untuk memuji Allah.
Tetapi secara nyata dilakukan secara massal atau berjemaat adalah saat bangsa Israel menyeberang laut Teberau. Semua penggubah Mazmur memanggil umat Allah untuk mengumandangkan nyanyian dan Mazmur untuk memuji Allah. Panggilan untuk memuji Allah juga berkembang dalam Alkitab Perjanjian Baru. Mazmur berulang-ulang menyatakan bahwa alam dan semua makhluk hendaklah memuji dan memuliakan Allah. Para malaikat di surga pun memuliakan Allah.
Ada beberapa alasan bila umat-Nya secara spontan memuji Allah yang mengalir dari ketulusan hati antara lain:
- Karena Dialah pencipta dan pengatur serta pemelihara alam dan isinya dengan kuasa-Nya yang sempurna. Untuk kuasa-Nya yang sempurna maka Dia layak dipuji. Pemazmur berulang kali menyatakan khususnya pada pasal 8 bahwa manusia mempunyai alasan istimewa untuk mengumandangkan kidung pujian untuk memuliakan Allah.
- Manusia adalah ciptaan yang diciptakan segambar dengan Allah adalah alasan kuat bagi manusia bersyukur dan mengumandangkan pujian untuk memuliakan Allah. Allah memberi kuasa kepada manusia untuk menguasai semua ciptaan-Nya adalah alasan kuat bagi manusia bersyukur memuji Allah.
- Khususnya bagi pengikut Kristus bahwa kita tak henti-hentinya memuji Allah atas anugerah keselamatan yang dianugerahkan melalui karya penebusan-Nya sebagai bukti kasih-Nya yang sempurna. Selama hidup marilah kita bermazmur bagi Allah. (MT)
Bila kita merenungkan kuasa dan kasih Allah maka dari hati pasti mengalir pujian bagi Allah.