Minggu 29 Desember 2019
PERLINDUNGAN ALLAH
Yeremia 45-46; Mazmur 141; 2 Petrus 3
Ayat Mas / Renungan
Yeremia 45:5 “Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya! Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk, demikianlah firman TUHAN, tetapi kepadamu akan Kuberikan nyawamu sebagai jarahan di segala tempat ke mana engkau pergi.”
Yeremia pasal 45 ini secara kronologis mundur untuk menulis fakta kejahatan raja Yoyakim di Yerusalem. Satu pasal ini merupakan selingan penting untuk menguatkan iman Barukh sang penulis cerdas dan kreatif nabi Yeremia. Dalam pasal 36 adalah peristiwa besar, nabi Yeremia menerima firman Allah. Untuk pertama kalinya Barukh sekretaris nabi Yeremia menulis nubuat sang nabi yang terkumpul menjadi sebuah kitab. Nubuat nabi Yeremia ditulis untuk dibacakan di depan umat Allah. Benar saja, saat dibacakan ternyata mendapat tanggapan yang baik dari umat. Suatu kenyataan sangat berharga bahwa Firman yang tertulis menjadi dokumen berharga yang bila dibacakan dapat menyentuh hati para pendengar sehingga meninggalkan kefasikan dan menerima pengampunan dan luput dari murka Allah karena bertobat.
Para pejabat yang mendengar kabar dibukukannya nubuat nabi Yeremia itu percaya serta menyimpulkan firman Tuhan itu haruslah dibacakan di depan raja Yoyakim. Tetapi rupanya para pejabat yang mengenal raja Yoyakim yang selalu saja menentang kebenaran, menasehati agar Yeremia dan Barukh bersembunyi. Betul saja, raja Yoyakim bukan hanya benci kepada Yeremia dan Barukh, tetapi benci juga kepada firman Tuhan. Raja Yoyakim mengatakan permusuhan terang-terangan kepada firman Tuhan sehingga dia membakar gulungan firman yang tertulis tersebut. Mungkin orang percaya akhir zaman ini tidak membakar Firman yang tertulis. Tetapi bila umat Tuhan menyia-nyiakan Firman yang tertulis dengan tidak pernah membacanya, ya! adalah juga suatu kelalaian yang tidak perlu terjadi. Nabi Yeremia dan Barukh mengetahui raja Yoyakim membakar gulungan firman Allah yang tertulis itu. Ternyata mereka tidak putus asa, tetapi mengambil gulungan baru dan menulis ulang lagi. Hal itu sangat sulit, tetapi mereka dilindungi dan dikuatkan Allah. Salah satu bukti perlindungan Allah kepada Firman-Nya yang tertulis. Akan halnya penulisan pasal 45 ini bertujuan menyemangati dan menguatkan Barukh sang sekretaris nabi yang menulis tanpa kenal lelah dan siap mengatasi semua kesulitan. Salah satu lagi yang sempat melemahkan Barukh adalah menerima kenyataan seolah-olah pelayanan dan perjuangan nabi Yeremia gagal. Nabi Yeremia menyatakan bahwa tak spektakuler bukan berarti gagal. Firman Tuhan akan tetap terlaksana dan para hamba-Nya yang setia akan memperoleh perlindungan Allah. (MT)
Perlindungan Allah adalah pasti kepada hamba-Nya yang setia.