Kamis 26 Desember 2019
HIDUP DALAM PENAMPIAN
Yeremia 39-40; Mazmur 138; 1 Petrus 5
Ayat Mas / Renungan
1 Petrus 5:8-9 “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Pada masa mudanya Petrus mendapat peringatan keras dari Yesus bahwa Petrus tidak bersikap hati-hati dalam menghadapi iblis. Yesus berkata “Simon Simon lihat iblis telah menuntut untuk menampi engkau seperti gandum. Tetapi aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau jika engkau sudah insaf kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22: 31-32). Petrus adalah juru bicara alamiah yang kerap mengungkapkan imannya dengan berani. Di samping pernyataan imannya dia juga berani mati bagi Yesus melalui perkataannya yang sangat berani. Petrus juga mengatakan akan ikut Yesus ke manapun Yesus pergi. Itulah sebabnya Yesus harus mengatakan“Petrus! iblis menampi engkau”. Yesus melihat iman Petrus masih bercampur dengan sekam. Iblis menampi dengan tujuan bukanlah untuk membuang sekamnya tetapi membuang butir-butir gandum yang bagusnya. Tuhan Yesus mendoakan agar sekamnya yang terbuang sehingga iman Petrus menjadi murni tanpa mengganggu laju pertumbuhan iman Petrus.
Iblis tetaplah iblis yang tetap melakukan kegiatan ronda siang malam sambil mengaum untuk mencari yang dapat ditelannya. Petrus mengevaluasi perjalanan imannya dalam penampian iblis, tetapi juga dalam pergumulan hidupnya melawan iblis. Petrus melawan iblis dengan cara mendekatkan diri kepada Yesus. Iblis bertujuan untuk menjatuhkan Petrus melalui kata-katanya yang terlalu berani. Melalui kedekatan Petrus dengan Tuhan Yesus, sekam-sekamnya yang terbuang membuat hidup Petrus semakin indah dan berkualitas. Petrus mengandalkan Tuhan Yesus dan berhenti mengandalkan dirinya sendiri. Musuh yang sama pun bebas berkeliaran hingga masa kini dan mencari kesempatan untuk menerkam siapapun yang berjalan dengan kekuatannya sendiri dan memisahkan diri dengan perlindungan dan penyertaan Allah akan kalah dan jatuh.
Perlu ketundukan kepada Tuhan dan merendahkan diri dibawah kaki-Nya agar dapat melawan dan mengalahkan si iblis. Kita tidak sendirian tetapi semua pengikut Kritus di dunia bersama menghadapi serangan gencar si iblis penguasa dunia. Mendekatkan terus kepada Tuhan agar kita mampu mengalahkan iblis. Saat kita mendekat kepada Tuhan makan sekam fokus kepada diri sendiri akan hilang iblis pun kalah. (MT)
Iblis menampi agar butir-butir gandum terbuang tetapi Yesus berdoa agar sekamnya yang terbuang.