Senin 23 Desember 2019
MEMUJI TUHAN
Yeremia 33-34; Mazmur 135; 1 Petrus 2
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 135:19-21 “Hai kaum Israel, pujilah TUHAN! Hai kaum Harun, pujilah TUHAN! Hai kaum Lewi, pujilah TUHAN! Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, pujilah TUHAN! Terpujilah TUHAN dari Sion, Dia yang diam di Yerusalem! Haleluya!”
Mazmur 135 merupakan perintah untuk memuji Tuhan. Sesungguhnya Mazmur, sebagian besar adalah seruan untuk memuji Tuhan. Puji-pujian kepada Tuhan adalah respon spontan umat kepada Tuhan. Karena lahir dari hati yang mengakui kasih, kebaikan, kuasa dan keadilan Tuhan. Tetapi adakalanya memuji Tuhan itu menjadi perintah yang harus ditaati. Mengapa demikian? Karena terkadang membelok untuk memuji diri sendiri karena merasa segala sesuatu keberhasilannya adalah karena kemampuannya sendiri. Bukan hanya memuji diri tetapi juga ingin dipuji. Dan manusia itu biasanya akan segera jatuh bila dipuji. Tetapi Tuhan akan tetap menjadi Tuhan dipuji atau tidak dipuji. Bila dipuji tidak menambahkan apa-apa. Tetapi umat yang memuji Tuhan atau memberikan penyembahan dan pujian kepada Tuhan telah menempatkan diri pada posisi yang tepat yaitu ciptaan Allah yang mulia.
Bila kita teliti secara cermat perintah Tuhan untuk memuji Tuhan adalah kepada Israel, kaum Harun, kaum Lewi dan orang-orang yang takut kepada Tuhan. Komunitas besar dan komunitas kecil hingga perseorangan haruslah memuji Tuhan. Dalam hal ini memuji Tuhan bukanlah merupakan perintah semata. Semua umat Tuhan hendaklah taat dan terpanggil untuk memuji Tuhan.
- Karena Allah sendirilah yang berinisiatif menyelamatkan umat-Nya.
- Allah pulalah yang berinisiatif membangun hubungan dengan umat-Nya.
Jadi sangatlah tepat bila umat-Nya memuji Tuhan sebagai respon atas inisiatif Tuhan tersebut. Allah terbukti pula hidup dan berperan aktif dalam segala peristiwa dunia juga dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia. Mungkin kita bertanya, bila Allah aktif di dalam peristiwa-peristiwa dan sejarah dunia, mengapa peperangan dan pembantaian manusia terjadi? Sangat wajar pertanyaan yang sukar dijawab ini diajukan. Tetapi Allah mengizinkan itu terjadi biar umat mengetahui bahwa manusia tanpa Allah itu sangat jahat.
Jadi memuji Tuhan adalah kebutuhan manusia bukan kebutuhan Allah.
- Karena memuji Tuhan berarti hidup dekat dan bersama Tuhan.
- Ada yang mengatakan bila umat memuji Tuhan, maka Tuhan akan hadir di tengah-tengah umat-Nya.
- Ada pula yang berkata Allah bertahta di dalam pujian umat-Nya.
Tapi perlu juga kita tahu bila kita memuji Tuhan, maka hati kita akan terangkat ke tahta-Nya Tuhan, atau kita menempatkan diri pada posisi yang tepat yaitu di Hadirat Tuhan. (MT)
Memuji Tuhan adalah kebutuhan manusia.