Jumat 20 Desember 2019
HIDUP RENDAH HATI
Yeremia 27-28; Mazmur 132; Yakobus 4
Ayat Mas / Renungan
Yakobus 4:6-7 “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
Persahabatan adalah suatu hubungan yang sangat dekat walaupun tanpa adanya pertalian keluarga atau hubungan darah. Jadi persahabatan dengan dunia adalah hubungan yang sangat dekat dengan dunia. Yakobus menggambarkan persahabatan dengan dunia adalah kedekatan dan rangkulan kepada dunia termasuk dengan sistemnya dan berbagai kesenangan-kesenangan yang disediakan. Itulah alasan kuat bila Yakobus secara tegas menyatakan bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Dunia dan kesenangannya memang selalu menggiurkan yang mampu menghanyutkan siapa saja yang mencintainya. Dengan yakin Yakobus menyatakan bahwa kasih karunia Allah jauh lebih besar, lebih indah dari dunia. Jadi sangat jelas bila memposisikan diri menjadi sahabat dunia sama saja memposisikan diri sebagai musuh Allah. Bila menjadi musuh Allah bukan saja jauh dari Allah, tetapi semua perilaku sangat jauh dari kehendak Allah. Jadi Allah pun selalu menentang semua perbuatan yang bersumber dari persahabatan dengan dunia. Salah satu nilai yang lahir dari persahabatan dengan dunia adalah kecongkakan atau kesombongan. Itulah sebabnya Allah menentang orang congkak. Allah sangat benci kepada kesombongan.
Salah satu penghalang doa tak dijawab Allah adalah kesombongan. Kesombongan pulalah yang menghalangi kehadiran Allah dalam kehidupan orang percaya. Terus hidup dalam kesombongan sama saja menutup pertolongan dan tuntunan Allah atas kehidupan. Untuk menghilangkan kesombongan dalam hidup adalah sikap tunduk kepada Allah. Hal itu berarti bila kesombongan mulai ada dalam hidup digambarkan kepala mulai mendongak ke atas, maka kita harus mengijinkan tangan Allah menekan agar kepala kita tunduk dan hatipun terbentuk semakin merunduk. Kemudian ada perintah lawanlah iblis maka ia akan lari daripadamu. Kesombonganlah yang membuat iblis menentang Allah. Bila hidup dalam kesombongan sama saja memposisikan diri sebagai pelawan Allah. Bila kita melawan iblis sama saja memerangi karakter kesombongan dalam hidup. Iblis harus dilawan dan kesombongan harus dihilangkan. Iblis akan lari dan kesombongan pun akan sirna. Bila kesombongan sudah sirna akan segera tergantikan dengan kerendahan hati. Orang rendah hati akan selalu menghampiri dan berserah kepada Tuhan Yesus sehingga Yesus selalu ada dan nyata dalam semua situasi kehidupannya. (MT)
Bila kesombongan menjauhkan diri dari Allah maka kerendahan hati menjadikan diri sahabat Allah.