Kamis 19 Desember 2019
PENGANUT AGAMA SAJA TIDAK CUKUP
Yeremia 25-26; Mazmur 131; Yakobus 3
Ayat Mas / Renungan
Yeremia 26:7-8 “Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN. Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: “Engkau harus mati!
Nubuat nabi Yeremia adalah perintah dari Allah yang harus disampaikan kepada raja Yehuda dan kepada seluruh orang Yehuda. Isi nubuat itu adalah kebenaran sejati yang harus disampaikan walaupun harus siap menanggung resiko. Nabi Yeremia menyadari kebenaran tidak mudah diterima karena berpotensi melukai orang dan mengakibatkan permusuhan dan pertentangan. Itulah sebabnya Yeremia kadang tergoda menahan beberapa pesan dari perkataan yang keras dari Tuhan. Tetapi apapun resikonya Yeremia selalu menyampaikan semua berita yang harus disampaikan tanpa mengurangi dan tanpa menambah apa yang harus diberitakan sesuai petunjuk Allah. Sampai sekarang pun para pendeta yang setia seharusnya tidak boleh abai terhadap pesan firman Tuhan termasuk pesan yang tegas dan keras kepada jemaat.
- Ada banyak fakta bahwa pendeta tertentu dianggap pengkotbah dan pengajar yang keras hanya karena cara penyampaiannya keras tetapi sesungguhnya pesannya justru merayu dan menina-bobokan jemaat.
- Dan lebih buruknya lagi justru bertujuan agar khotbah dan ajarannya lebih menarik dan lebih disukai serta pengkotbah dan pengajarannya lebih diminati dari yang lain.
Berbeda jauh dengan pesan Allah yang harus disampaikan nabi Yeremia pada umat Allah. Nabi Yeremia harus tegas menyampaikan agar hukuman yang menimpa umat Allah bila tidak taat Firman. Hukuman berupa kehancuran bait Allah dan kehancuran kota Yerusalem. Bait Allah dan kota Yerusalem adalah dua objek kebanggaan orang Yehuda. Mereka melihat hal itu tidak mungkin terjadi karena Allah pasti melindungi bait-Nya dan melindungi kota Kudus-Nya. Sebenarnya nabi Yeremia pun ingin memprotes Allah karena hukumannya sangat tidak masuk akal. Tetapi dia sudah sangat meyakini bahwa firman Allah itu kebenarannya adalah mutlak. Jadi apapun resikonya kebenaran harus diberitakan.
Betul saja, segera para pemuka agama bersepakat menangkap Yeremia serta berkata kepada nabi Yeremia “engkau harus mati”. Aneh juga, ternyata para penganut agama yang sudah sangat mapan menuntut kematian penyampai pesan Allah sebagai kebenaran sejati. Ternyata hal yang sama terus berlanjut sampai saat Yesus datang menjadi juruselamat dunia. Bila belakangan ini faktanya bahwa dunia ini menjadi kacau oleh para penganut dan pemimpin agama yang mapan, jangan heran. Pastikan bahwa saudara bukan hanya menganut agama tetapi pengikut Kristus. (MT)
Jangan bangga dengan status agamis tetapi pastikan bahwa saudara pengikut Kristus yang dinamis.