Senin 16 Desember 2019
INDAHNYA PERSAUDARAAN
Yeremia 19–20; Mazmur 128; Filemon 1
Ayat Mas / Renungan
Filemon 1:10-12 “mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus — dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku”
Filemon adalah surat terpendek dari semua surat-surat rasul Paulus. Surat yang ditulis dari penjara Romawi ini adalah surat pribadinya kepada Filemon. Rasul yang bersahabat dengan banyak pelayan Tuhan ini menyurati Filemon sebagai upaya mediasi antara Filemon dengan hambanya Onesimus yang melarikan diri dari rumah Filemon, tuannya. Hukuman kepada hamba yang melarikan diri menurut hukum Romawi adalah hukuman mati.
Filemon adalah pengikut Kristus setelah penginjilan rasul Paulus. Menjadi pengikut Yesus yang cinta Yesus Filemon menyerahkan rumahnya sebagai tempat ibadah pengikut Kristus di Kolose. Gereja rumah pada saat itu adalah hal umum. Tidak jelas bagaimana Onesimus sampai ke Roma, dan tidak dijelaskan pula kondisi iman Onesimus saat berada di rumah Filemon tuannya. Ada yang beranggapan Onesimus melarikan diri ke Roma dan bertemu dengan Paulus. Setelah Paulus memberitakan Injil kepadanya, Onesimus percaya. Rupanya demi terjadinya pemulihan maka Onesimus membuka tuntas permasalahan dan kesalahannya kepada Rasul Paulus. Paulus pun memohon agar Filemon berkenan menerima Onesimus kembali ke rumahnya. Dari suratnya ini ada juga kemungkinan Onesimus mengambil sesuatu dari rumah Filemon. Mungkin saja uang sebagai biaya dalam pelariannya.
Ada 2(dua) nilai kekristenan yang ingin disampaikan rasul Paulus melalui suratnya ini adalah:
- Indahnya pengampunan. Rasul Paulus menjelaskan bahwa pengampunan sejati menghasilkan hubungan harmonis antara seorang tuan dan budak. Dalam hal ini rasul Paulus membuka jalan penghapusan perbudakan dengan cara yang Alkitabiah. Pengampunan Filemon kepada Onesimus termasuk pengampunan yang melepaskan seorang budak dari hukuman mati.
- Indahnya persaudaraan di dalam Kristus. Persaudaraan Paulus dengan Filemon adalah persaudaraan di dalam Kristus. Setelah Filemon menerima Injil oleh pemberitaan Paulus, persahabatan yang kuat terjadi di antara mereka. Hal serupa terjadi antara Paulus dan Onesimus. Itulah sebabnya Paulus tidak segan memohon kepada Filemon agar menerima Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai saudara. Dengan memperlakukan Onesimus bukan lagi sebagai hamba melainkan sebagai saudara telah memberikan jalan untuk terciptanya hubungan yang baru antara tuan dan hamba. Rasul Paulus pun menjelaskan indahnya persaudaraan menghasilkan terciptanya kesetaraan. Seperti Paulus, Filemon dan hambanya Onesimus setara di hadapan Tuhan. (MT)
Pengampunan sejati menghasilkan terciptanya persaudaraan dan persahabatan sejati.