Jumat 13 Desember 2019
NUBUAT YANG BENAR
Yeremia 13-14; Mazmur 125; Titus 1
Ayat Mas / Renungan
Yeremia 14:13 “Lalu aku berkata: Aduh, Tuhan ALLAH! Bukankah para nabi telah berkata kepada mereka: Kamu tidak akan mengalami perang, dan kelaparan tidak akan menimpa kamu, tetapi Aku akan memberikan kepada kamu damai sejahtera yang mantap di tempat ini!”
Pemberontakan berkepanjangan kepada Allah yang dilakukan Yehuda telah mendatangkan hukuman kepada mereka. Bila Allah menghukum umat-Nya tentu saja karena alasan dan tujuan yang tepat dan benar. Allah menghukum umat-Nya melalui bencana alam berupa kemarau panjang yang melanda seluruh wilayah Yehuda, karena umat itu telah menolak Allah sebagai sumber air hidup seperti yang sudah dinubuatkan Yeremia pada pasal 2:13. Umat meninggalkan Allah sumber kehidupan dan menggantikannya dengan kesenangan dan kemudahan melalui penyembahan berhala. Allah menghukum umat-Nya dengan kemarau panjang agar mereka mengalami menderitanya kehilangan air alami. Allah berharap umat-Nya memahami bahwa mereka tidak boleh terlepas dari Allah sebagai sumber air hidup. Ternyata umat-Nya tidak memahami juga. Hukumanpun terus berlanjut.
Firman Tuhan kepada umat dinyatakan lagi melalui nabi Yeremia. Allah terus melanjutkan hukuman kepada umat-Nya. Ketika umat-Nya berdoa memohon hujan turun Allah menolak untuk mengabulkannya. Doa Yeremia untuk kebaikan bangsa itupun ditolak oleh Allah. Walaupun umat berdoa dan berpuasa tak ada lagi gunanya sebab hukuman sudah diputuskan. Nabi Yeremia harus menyampaikan rentetan hukuman yang segera akan menimpa Yehuda. Hal itu menjadi dilema bagi Yeremia. Sebab para nabi yang menubuatkan hal-hal baik kepada umat yang sangat berbeda dengan ukuran yang harus disampaikan nabi Yeremia. Bila ditinjau dari isi nubuat mereka, sepertinya nubuat nabi Yeremialah yang sangat tidak sesuai dengan pesan Allah untuk umat-Nya. Tetapi ternyata isi nubuat para nabi yang menyenangkan hati umatlah yang palsu.
Dalam hal ini pesan moralnya untuk gereja adalah selalu ada nubuat palsu yang perlu disikapi dengan tepat dan benar. Jadi semua nabi harus diuji sesuai dengan standar-standar firman Allah. Nabi Yeremia sesungguhnya mengharapkan nubuat-nubuat para nabi palsu itulah yang terlaksana. Tetapi dia tahu betul bahwa nubuat yang jelas dia terima dari Allahlah yang benar dan terlaksana. Itulah sebabnya nabi Yeremia mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas hukuman yang segera akan menimpa umat Allah. Jadi nubuat yang benar dari Allah lah yang terjadi walaupun menyakitkan. (MT)
Isi nubuat yang benar terkadang menyakitkan, tetapi bagaimanapun kebenaran tetaplah kebenaran.