Rabu 11 Desember 2019
KEBENARAN FIRMAN TUHAN
Yeremia 9-10; Mazmur 123; 2 Timotius 3
Ayat Mas / Renungan
2 Timotius 3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Saat menulis suratnya yang kedua kepada Timotius, kaisar Nero sedang berusaha melakukan tindakan-tindakan kejam untuk menghentikan perkembangan Kekristenan di Roma. Rasul Paulus menulis surat penggembalaannya ini pada saat menghadapi kemungkinan dihukum mati semakin dekat. Rasul Paulus mengenal Timotius dengan baik. Timotius adalah seorang pendiam dan cenderung pemalu akan menghadapi kesukaran besar. Bila menghadapi kesukaran dalam bentuk aniaya, Timotius sudah siap dan kuat. Tetapi dalam menghadapi pengajaran yang palsu dan jemaat yang kurang berkomitmen hidup taat Firman cukup menyulitkannya.
Rasul Paulus menasehati agar Timotius tetap setia kepada Injil, setia kepada firman Allah. Dengan tegas rasul Paulus memberi pengarahan agar Timotius mempunyai sikap yang tepat dan benar kepada firman Tuhan. Firman Tuhan dikalimatkan dengan “Segala tulisan yang diilhamkan oleh Allah”. Suatu ketegasan bahwa Alkitab adalah firman Allah. Artinya kebenarannya mutlak tanpa kesalahan. Alkitab bukan hanya benar bila berbicara mengenai keselamatan, tetapi juga benar bila berbicara nilai-nilai moral dan kepatutan dalam bersikap. Segala tulisan yang diilhamkan Allah adalah firman Tuhan yang segala sesuatu yang dikatakan-Nya melalui tulisan atau Alkitab termasuk sejarah dan penciptaan alam semesta pasti benar, dan jangan pernah diragukan. Itulah sebabnya para nabi selalu mendahului nubuatnya dengan kalimat “Demikianlah firman Tuhan”. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang diilhamkan Allah hingga bagian-bagian terkecil (Matius 5:18). Firman Allah harus dipercaya, diterima dan terus dipelajari sebagai kekuasaan tertinggi dalam menasehati dan dalam pembentukkan akhlak serta pembinaan dalam kehidupan yang benar.
Itulah sebabnya bahwa Alkitab hanya dapat dimengerti apabila mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Kudus. Karena Roh Kuduslah yang berkuasa membuka pikiran untuk memahami firman Tuhan. Jadi dalam mengalahkan kuasa dosa, iblis dan dunia dalam hidup kita dapat menggunakan firman Allah. Akhirnya berdasarkan nasehat rasul Paulus kepada Timotius dan kita, kita haruslah mengasihi Alkitab, menghargai dan mentaatinya sebagai satu-satunya kebenaran mutlak yang menuntun hidup sesuai dengan kehendak Allah. (MT)
Firman Tuhan adalah kebenaran dalam semua aspek kehidupan.