Selasa 10 Desember 2019
SALING MENGAJAK
Yeremia 7-8; Mazmur 122; 2 Timotius 2
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 122:1-3 “Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke rumah TUHAN. “Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem. “Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat”
Mazmur 122 ini adalah merupakan nyanyian ziarah Daud. Yerusalem adalah kota istimewa bagi semua bangsa Israel. Keistimewaannya semakin tambah lagi dengan keberadaan bait suci atau rumah Tuhan di kota tersebut. Pada zaman itu Yerusalem menjadi tempat tunggal ibadah umat Yahudi. Setiap umat yang mau beribadah ke Yerusalem selalu diliputi sukacita. Biasanya bila mereka pergi beribadah ke rumah Tuhan mempunyai kebiasaan baik saling mengajak. Semangat saling mengajak ini terpelihara dengan baik karena yang diajak dan mengajak sama-sama bersukacita. Pemazmur sangat bersukacita saat diajak handai-tolannya pergi beribadah ke Yerusalem. Biasanya ajakan itu dilakukan beberapa hari atau satu hari sebelumnya.
Sukacita timbul saat diajak, bertambah lagi saat persiapan mau berangkat dan menjadi sempurna saat kakinya berdiri di Rumah Tuhan. Hal itu dirasakan karena Yerusalem dan rumah Tuhan sangat mengesankan bagi semua umat. Rasa kagum para umat beribadah itu sungguh lebih memuncak lagi apabila umat yang datang beribadah itu datang dari tempat yang jauh dari Yerusalem. Rumah Tuhan menjadi sangat mengesankan karena diterima sebagai tempat menikmati hadirat Tuhan. Suatu tempat di mana seorang percaya dengan penuh sukacita mengalami persekutuan intim dengan Tuhan. Dan juga terciptanya persekutuan kasih dengan sesama orang percaya atau sesama umat Allah.
Dalam nubuat nabi Yesaya “Mereka akan kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas Mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa”. (Yesaya 56:7). Tuhan Yesus mengutip ayat firman Tuhan ini saat mengusir penukar-penukar uang dari bait Allah. Jadi betul bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa, tetapi juga mengutus Roh Kudus menuntun orang yang diselamatkan itu untuk hidup dalam satu komunitas yang berdoa. Doa adalah merupakan inti dari komunitas itu adalah gereja lokal maka bila setiap anggota jemaat lokal itu haruslah saling mengajak untuk datang beribadah. Bila yang mengajak dan yang diajak sama-sama bersukacita, sungguh akan terjadi suatu ibadah yang penuh dengan keindahan hadirat Allah yang memberikan inspirasi. (MT)
Umat yang mengajak dan diajak beribadah sama-sama bersukacita.