Senin 09 Desember 2019
UMAT PILIHAN ALLAH
Yeremia 5-6; Mazmur 121; 2 Timotius 1
Ayat Mas / Renungan
Yeremia 5:30-31 “Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini: Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya? “
Kebanggaan orang Yehuda dengan status umat pilihan Allah dapat diacungi jempol. Tapi sangat disayangkan karena tidak disertai dengan hidup dalam kebenaran sebagai umat pilihan. Pada masa Yeremia bernubuat kepada Yehuda keburukan Yehuda sudah sangat mengecewakan, karena hanya tinggal sedikit saja yang masih hidup mencintai kebenaran dan keadilan Allah. Sebagian besar sudah sangat jauh menyimpang dari kebenaran Allah kendatipun masih bangga dengan status umat pilihan Allah. Bangsa Yehuda sangat teguh berpegang sebagai milik Allah, tapi melalui nabi Yeremia Allah menyatakan bahwa mereka bukan lagi milik Allah.
Bersamaan dengan pernyataan Allah melalui nubuat nabi Yeremia bermunculan juga nabi- nabi palsu dengan nubuat yang sudah pasti isinya juga palsu. Ketika nabi Yeremia menyatakan Yehuda bukan lagi milik Allah justru nabi palsu menubuatkan Yehuda tetaplah milik Allah walaupun hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah. Orang Yehuda pun lebih menyukai nabi-nabi palsu daripada nabi Yeremia. Nabi palsu itu menyuarakan bahwa Allah mengabaikan dosa-dosa Yehuda karena status umat pilihan Allah itu akan tetap melekat pada mereka membuat Allah tidak akan menghukum mereka. Yehuda menjadi sangat yakin menerima janji-janji Allah namun meragukan dan tidak peduli dengan peringatan-peringatan Allah kepada mereka. Kehadiran nabi palsu tidak mengubah nabi Yeremia yang menyuarakan firman Allah yang diterima dari Allah. Tetapi ada banyak nabi yang tidak setia karena bermaksud mengimbangi nabi-nabi palsu. Nabi yang seharusnya tetap setia untuk memelihara kehidupan umat agar tetap taat kepada Firman bersalah karena mengkhianati kepada Allah agar lebih diterima umat. Para nabi telah membelokkan firman Allah dengan cara hanya menyuarakan yang baik-baik saja. Akibatnya mereka tidak lagi menyuarakan tuntutan moral yang baik dan benar sesuai dengan firman Tuhan. Dan umat pun suka dan menikmatinya.
Saat nabi Yeremia menyuarakan Firman dengan tuntutan agar hidup dengan moral yang baik umat tidak tertarik. Itulah sebabnya Yeremia menjadi nabi yang tertolak. Para imam pun memerintah umat bukan berdasarkan firman Tuhan karena sulit bagi umat. Agar menarik dan lebih mudah mereka pun memerintahkan umat berdasarkan gagasan mereka. Tanpa sadar nabi dan imam menghibur bangsa dengan penghiburan yang palsu dan keamanan yang palsu. Itulah sebabnya nabi Yeremia menyatakan tidak ada keamanan dan kesejahteraan tanpa pertobatan dan taat Firman. (MT)
Status sebagai umat pilihan Allah tidak cukup. Haruslah hidup benar sebagai umat pilihan Allah.