Sabtu 07 Desember 2019
HIDUP DEKAT DENGAN ALLAH
Yeremia 1-2; Mazmur 119:145-176; 1 Timotius 5:1-20
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 119:151-153 “Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar. Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatan-Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya. Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan.”
Pada ayat-ayat akhir mazmur 119 ini, pemazmur tak henti-hentinya memuji Allah atas keagungan dan kebenaran firman-Nya. Tetapi ternyata pemazmur mengakui keterbatasannya untuk memahami firman Allah secara benar. Betul bahwa dalam ayat 145-152 pemazmur meminta pertolongan Allah karena dikejar orang-orang yang jahat. Tetapi dalam kondisi tertekan pemazmur merenungkan firman Tuhan. Dan melalui firman Tuhan pula dia mendapat jawaban bahwa Allah itu dekat. Lebih jelasnya lagi dia sangat percaya bahwa Allah itu sangat dekat. Pemazmur yang adalah pencinta Firman mengalami dekatnya Allah kepada dirinya pada saat diterpa kesulitan. Dan hal ini menjadi alasan yang kuat baginya untuk mengasihi Tuhan dan merenungkan firman-Nya.
- Jadi adalah sangat beralasan bila kita semua orang percaya terus terpanggil dan mengabdikan diri untuk mengasihi Dia dan merenungkan firman-Nya.
- Sangat beralasan juga bila setiap orang percaya yang mengalami kesulitan jangan menjauh dari Tuhan dan firman-Nya. Jadikanlah Alkitab yang adalah firman Tuhan yang saudara dengar dan baca untuk mengeratkan hubungan dengan Tuhan. Pemazmur mengakui adakalanya orang yang mencintai Firman ditindas oleh pembenci Firman, tetapi bila tetap taat Firman dan fokus perhatian kepada Tuhan, tetap dapat hidup tentram menantikan keselamatan seperti penjaga malam menantikan pagi.
Ada hal yang sangat prinsip pada ayat-ayat terakhir yang dinyatakan pemazmur pencinta dan pengagum Firman ini seperti pengakuan jujurnya di ayat 169-176:
- Pemazmur mohon pertolongan Tuhan agar diberi pengertian kepada ayat-ayat firman Tuhan yang sesungguhnya sangat deras mengalir dari bibirnya.
- Dia juga memohon pengajaran, artinya dia tetap tekun belajar agar mempunyai pemahaman yang benar dan tepat kepada firman Tuhan.
Suatu pengakuan atas keterbatasannya memahami firman Tuhan, dia merasa seperti domba yang hilang, sekalipun ia mengenal jalan Allah yang ditunjukkannya. Pemazmur menjelaskan bahwa firman Tuhan tidak terlepas dari Tuhan. Artinya dia membutuhkan tuntunan Tuhan agar tetap berjalan dalam kebenaran sesuai dengan firman Tuhan. Tetapi satu hal yang kita teladani dari pemazmur adalah dia memilih firman Allah sebagai pegangan hidupnya dan dia mengalami bahwa melalui firman Tuhan dia mengerti apa yang baik, adil dan benar. Tetapi dia terus belajar agar memahami firman Tuhan dengan baik. (MT)
Hidup kekal bukanlah hanya hidup kelak bersama Yesus tetapi hidup kini berarti bagi Yesus.