Kamis 05 Desember 2019
KETELADANAN HIDUP
Yesaya 36-37; Mazmur 119:97-120; 1 Timotius 3
Ayat Mas / Renungan
1 Timotius 3:14-15 “Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.”
Surat 1 dan 2 Timotius serta Titus biasanya disebut sebagai surat penggembalaan. Karena surat Paulus ditulis kepada Timotius gembala jemaat di Efesus dan kepada Titus gembala jemaat di Kreta. Dua hamba Tuhan ini adalah dua orang hamba Tuhan yang membutuhkan mentor seperti rasul Paulus. Paulus mengembalakan dua gembala jemaat muda ini. Karena gembala pun sesungguhnya membutuhkan pengembalaan juga. Rasul Paulus menulis surat kepada Timotius untuk menasehati Timotius mengenai karakter baik yang perlu diperjuangkan dan dimiliki oleh Timotius sebagai seorang gembala jemaat. Rasul Paulus memotivasi Timotius agar dapat menjadi teladan hidup yang baik dan benar walaupun dia masih muda (1 Timotius 4:12).Hal ini sangat penting bagi seorang gembala tanpa mempertimbangkan muda atau tua. Seorang gembala haruslah menjadi contoh dalam kekudusan dan kesetiaan, ketekunan dan kesalehan hidup. Karena hidup seorang gembala adalah merupakan model gambar ideal yang selalu siap dijadikan orang tua sebagai pola hidup yang diteladani jemaat. Rasul Paulus juga memotivasi Timotius untuk tetap setia kepada Injil dengan terus menjaga kemurniannya. Rasul Paulus juga mengarahkan Timotius cara-cara yang benar dalam mengembalakan jemaat. Hal ini tidak mudah bagi Timotius. karena Timotius harus juga mengatur penatalayanan di sebuah gereja yang sedang mengalami berbagai permasalahan di gereja lokal. Permasalahan yang datang dari luar dan juga dari dalam gereja lokal itu sendiri. Timotius harus mengangkat penilik jemaat dan diaken dalam jemaat lokal tanpa melahirkan masalah. Timotius sangat berpegangan pada mentoring yang diberikan oleh Rasul Paulus kepadanya.
Suatu kalimat singkat yang penting diberikan rasul Paulus kepada Timotius adalah “Sudahlah engkau tahu bagaimana orang hidup sebagai keluarga Allah”. Suatu kepercayaan yang diberikan rasul Paulus kepadanya. Karena satu hal yang harus dipegang Timotius adalah bahwa gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. Tidak mudah bagi Timotius yang masih muda ini mengajarkan hidup benar kepada jemaat yang terdiri dari anggota-anggota yang sudah berusia lanjut. Tetapi Timotius cukup berhasil juga membangun sebuah keluarga Allah yang mampu menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran di Efesus. Hal yang membuat keberhasilan Timotius adalah keteladanan hidupnya. Betul juga bahwa keteladanan jauh lebih manjur dari semua metode. (MT)
Keteladanan jauh lebih nyaring dari ajaran tercanggih sekalipun.