Rabu 04 Desember 2019
KEBAIKAN DI BALIK TERTINDAS
Yesaya 34:35; Mazmur 119:65-96; 1 Timotius 2
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 119:67, 71-72 “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. “Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.”
Mazmur 119 ini adalah merupakan ungkapan hati yang tulus tentang keagungan firman Tuhan :
- Firman Allah disebutkan dengan berbagai istilah seperti janji Allah yang baik kepada umat-Nya. Dan Tuhan pasti menepati janji-Nya kepada siapapun yang hidup mentaati firman-Nya.
- Firman juga disebut perintah Allah yang harus ditaati sebagai pedoman dalam bersikap.
- Firman juga adalah sebagai suatu ajaran bijak yang perlu terus-menerus dipelajari sebagai kebenaran mutlak dalam menentukan arah hidup atau tujuan hidup.
- Pemazmur menyajikan firman Tuhan sebagai penghiburan, perlindungan dan suatu dasar hidup yang membahagiakan dan memperkaya hati para pelakunya atau yang mentaatinya. Pemazmur mengungkapkan rasa kasih yang mendalam kepada firman Tuhan. Tentu saja pemazmur adalah seorang yang mengabdikan hidupnya sepenuhnya kepada firman Tuhan.
Dalam pengalaman hidupnya yang mengalami kebahagiaan sejati karena taat Firman dibagikan kepada umat Tuhan sepanjang zaman. Salah satu pengalaman berharga pemazmur adalah tertindas. Pemazmur memberi kesaksian mengenai pengalaman hidupnya bahwa setelah dia tertindas dia berpegang kepada firman Tuhan. Rupanya pemazmur pernah menyimpang. Dan pengalaman menyimpang itu pahit baginya. Tuhan membawa pemazmur pada situasi belajar supaya semakin bijak dalam bersikap. Melalui pengalaman pahit dia belajar semakin mendekatkan diri kepada Allah. Berdasarkan firman Allah dan pengalaman hidup dengan Allah, rasul Paulus membuat pernyataan “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dia” (Roma 8:28). Dalam Mazmur 119:68 pemazmur menyatakan “Engkau baik dan berbuat baik”. Betul juga Allah kadang-kadang mengizinkan umat-Nya mengalami kesusahan dan kesukaran dalam rangka menarik umat-Nya yang mendekat kepada-Nya. Penulis Mazmur menyatakan kondisi ini memasuki didikan Tuhan “Hai anakku janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila kau diperingatkannya”.
Ada 2(dua) tujuan Tuhan mendidik umatnya melalui penindasan seperti yang dialami pemazmur:
- Agar umat-Nya tetap bertahan dan semakin kuat karena mengalami tuntunan Allah dan pendampingan Roh Kudus dalam menghadapi kesukaran.
- Agar umat-Nya bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan terus termotivasi ambil bagian hidup dalam kekudusan umat-Nya bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan terus termotivasi ambil bagian hidup dalam kekudusan Allah. Allah. (MT)
Pengalaman pahit bila disikapi dengan baik bagaikan obat pil pahit yang menghasilkan kesembuhan.