Jumat 29 November 2019
HARI TUHAN
Yesaya 23 -24; Mazmur 116; 1 Tesalonika 5
Ayat Mas / Renungan
1 Tesalonika 5:16-22 “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.”
Rasul Paulus mengakhiri surat pertamanya kepada jemaat di Tesalonika ini dengan kalimat-kalimat pendek yang sangat padat arti dan penuh dengan nilai-nilai indah yang sangat memberkati siapapun yang mentaatinya. Rasul Paulus menulis surat pada tahun 50 kepada jemaat yang tergolong masih baru. Kalau ditinjau dari umur boleh disebut belum dewasa tetapi bila dilihat dari ketahanan mereka menghadapi aniaya boleh disebut mereka sudah dewasa. Biasanya kesulitan adalah alat yang sangat ampuh di tangan Tuhan untuk mendewasakan anak-anaknya. Surat rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika ini cukup kuat menjelaskan mutu pelayanan pekabaran Injil rasul Paulus. Rasul Paulus memberikan arahan praktis sikap yang tepat dalam menghadapi aniaya dan menyambut hari Tuhan. Jemaat Tesalonika yang teraniaya meyakini hari Tuhan yaitu kedatangan Yesus segera tiba. Hari Tuhan diartikan sebagai murka Tuhan atas kejahatan, tetapi tidak akan menimpa orang percaya yang setia kepada Yesus.
Rasul Paulus mengarahkan jemaat agar tetap siap dan berjaga-jaga karena tidak ada seorang pun yang tahu hari tepatnya hari Tuhan itu.
- Tetapi hari Tuhan itu menjadi pengharapan besar orang percaya karena selain diselamatkan dari murka Allah juga akan hidup damai dan tenang sebab penganiayaan kepada orang percaya akan berakhir. Rasul Paulus menawarkan suatu kehidupan yang perlu dijalani sebelum tiba hari Tuhan itu yang tetap sangat penting sekalipun hari Tuhan yang mereka impikan itu tidak tiba selama mereka hidup.
- Hari Tuhan itu akan tetap indah dan menyenangkan bagi orang percaya yang hidup dan yang sudah meninggal. Orang percaya yang sudah meninggal akan dibangkitkan untuk diangkat mendahului orang percaya yang masih hidup. Dalam hal ini hari Tuhan itu justru dapat diartikan sudah terjadi saat orang percaya meninggal di dalam Tuhan.
Sebab itu perintah penting dan menyenangkan bagi orang percaya adalah bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Bukan berarti terus-menerus memanjatkan doa secara formal, tetapi tetap tinggal di dalam Kristus dan sempatkan menaikkan berbagai doa dan syukur pada segala kesempatan sepanjang hari. Dan satu hal penting jangan padamkan Roh. Artinya jangan pernah meremehkan pernyataan adikodrati karunia Roh Kudus seperti bernubuat dan berbahasa Roh tetapi juga perlu diuji. Dan jangan lupa berbuat baiklah dan jauhi kejahatan. (MT)
Hari Tuhan akan menyenangkan dan indah bagi orang percaya.