Selasa 19 November 2019
KITAB ESTER
Ester 9-10; Mazmur 107-23-43; Wahyu 16
Ayat Mas / Renungan
Ester 10:3 “Karena Mordekhai, orang Yahudi itu, menjadi orang kedua di bawah raja Ahasyweros, dan ia dihormati oleh orang Yahudi serta disukai oleh banyak sanak saudaranya, sebab ia mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan bagi semua orang sebangsanya.”
Kitab Ester ini menjelaskan secara nyata pemeliharaan Allah atas umat-Nya. Bila diteliti secara mendalam bukanlah Ester melainkan Mordekhailah tokoh utama dalam kitab Ester ini. Jadi sekiranya dijadikan kitab Mordekhai sangatlah masuk akal. Penulis kitab Ester tidak diketahui secara jelas. Tetapi diperkirakan adalah anak muda Yahudi yang mendapat informasi langsung dari Mordekhai. Pertimbangan membuat namanya kitab Ester barangkali kitab ini ditulis Ester semasa masih hidup sedangkan Mordekhai paman yang mengasuhnya sudah meninggal. Lagipula Ester yang adalah permaisuri raja Ahasyweros tentu jauh lebih berpengaruh dari Mordekhai. Ada juga alasan penting yaitu ketokohan seorang perempuan sangat perlu diapresiasi, tanpa mengurangi jasa Mordekhai.
Ada Ester 9-10Mazmur 107-23-43 yang menjadi alasan bahwa Mordekhai adalah tokoh utama dalam peristiwa pemeliharaan Allah atas umat Yahudi dalam kitab Ester ini:
- Mordekhailah yang menanamkan dan mengajarkan kehidupan beriman kepada Ester, Mordekhai pula yang memberi nasehat kepada Ester agar tetap merahasiakan keYahudiannya walaupun dia sudah menjadi ratu.
- Jasa Mordekhai kepada raja Ahasyweros sangat memberi dampak penting dalam hal keputusannya menyelamatkan Yahudi dari rencana pemusnahan yang direncanakan Haman.
- Bahwa Mordekhai pulalah yang memotivasi Yahudi untuk berdoa dan berpuasa. Doa itu telah mengundang kehadiran Allah berperang ganti umat-Nya. Bukan saja Allah memberi kemampuan kepada umat-Nya untuk mempertahankan diri, tetapi Allah sendirilah yang membuat penduduk negeri Persia takut kepada orang Yahudi. Tetapi melihat sikap Mordekhai yang tidak menganggap usaha penyelamatan itu sebagai jasa melainkan merupakan baktinya kepada bangsa, maka tidaklah mejadi penting memberi nama kitab ini Mordekhai.
Memberi nama Ester kepada kitab ini tentu sangatlah beralasan. Sebab kitab ini bukan saja menampilkan Ester yang sangat cantik tetapi dia adalah seorang wanita patriotik sejati. Berstatus ratu adalah dambaan semua wanita pada zaman itu, sebab itu apa saja yang mengganggu status itu tentu akan dihindari. Ternyata bagi Etser status umat Allah jauh lebih penting dari status ratu. Sama seperti Mordekhai, Esterpun ternyata mengedepankan kehidupan doa dari upaya diplomasi dan bela diri. Jadi membuat nama kitab ini Ester, menjadi sangat tepat mengangkat nama wanita sebagai patriotik sejati. (MT)
Kitab Ester untuk menghargai patriotik seorang wanita yang direkomendasikan tokoh utama Mordekhai.