Sabtu 16 November 2019
HANYA ALLAH YANG PATUT DISEMBAH
Ester 3-4; Mazmur 106:1-23; Wahyu 13
Ayat Mas / Renungan
Ester 3:5-6 “Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, “tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi…”
Peristiwa yang mengancam Yahudi di Persia ini diperkirakan terjadi diantara pemulangan pertama dengan pemulangan kedua umat Yahudi dari negeri pembuangan. Kitab Ester ini menjelaskan campur tangan Allah melindungi umat Yahudi dari ancaman pemusnahan. Bagi orang percaya masa kini kisah dalam kitab Ester ini memberikan pesan khusus bagaimana bersikap dalam menghadapi ancaman dari para pembenci pengikut Kristus. Kitab ini sempat diragukan karena tidak pernah menulis nama Allah. Tetapi sesungguhnya dari isi dan pesannya sangat jelas adalah bagian dari sejarah umat Allah. Dan karya penyelamatan Allah atas umatnya sangat jelas dalam kitab Ester.
Pokok masalah dalam kitab ini adalah Mordekhai seorang yang setia kepada Allah menolak untuk menyembah Haman pembesar dan kepercayaan raja Ahasyweros. Allah mengizinkan Yahudi umat pilihannya terbuang bertujuan untuk membersihkan umat-Nya itu dari penyembahan berhala. Setelah berada dalam negeri pembuangan selama 70 tahun umat Yahudi menyadari bukan saja menyembah berhala itu salah, tetapi hanya Allah saja yang layak disembah sebagai umat pilihan Allah ada makna khusus dan status Kudus umat Yahudi.
Demikian juga seharusnya umat Kristen pada akhir zaman ini, menyatakan makna tersendiri secara tegas hidup bagi Kristus. Hidup memihak kepada Kristus dengan segala konsekuensinya. Haman yang gila hormat sangat terganggu, dengan sikap Mordekhai karena tidak mau sujud menyembah Haman. Haman mencari informasi lengkap tentang Mordekhai dan alasannya tidak mau sujud. Ternyata alasan Mordekhai adalah karena dia adalah orang Yahudi. Haman pun berikhtiar memusnahkan orang Yahudi bukan hanya Mordekhai. Haman perdana menteri Persia inilah tokoh politik pertama yang ditulis dalam Alkitab, merancang kejahatan untuk memusnahkan orang Yahudi yang berada di bawah kekuasaannya. Upaya-upaya pemusnahan Yahudi selanjutnya adalah oleh Antiokhus Epifanes yang menganggap Yunani lebih besar dari Yahudi, kemudian Adolf Hitler pada abad ke 20 di Eropa. Dan yang terakhir adalah antikristus pada akhir zaman akan berusaha memusnahkan semua orang Yahudi dan orang Kristen (Wahyu 13:15-18).
Baik Yahudi maupun orang Kristen menolak menyembah yang lain selain Allah. Konsekuensinya adalah usaha antikristus memusnahkan Yahudi dan Kristen, tetapi mereka akan tetap setia. Rasul Yohanes memesankan pada saat penderitaan besar itu umat Tuhan yang setia perlu berhikmat, sama seperti Mordekhai dan Ester yang oleh hikmat mereka berdoa dan berpuasa. (MT)
Menghormati semua orang harus, tetapi menyembah kita berikan hanyalah kepada Allah.