Kamis 14 November 2019
MENGINGAT PERBUATAN TUHAN
Ester 1; Mazmur 105:1-25; Wahyu 11
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 105:3-5 “Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya”
Pemazmur sangat tegas menjelaskan dalam Mazmur 105, bahwa umat Allah terpanggil menjadi umat yang menyembah, memuji, bersyukur dan mencari Allah. Hal itu sangat beralasan karena Allah sendirilah yang memilih Israel menjadi umat-Nya. Kepemilihan Allah atas umat-Nya sangat terencana melalui fakta sejarah. Allah langsung menuntun sejarah pribadi leluhur Israel.
Allah memanggil Abraham, Ishak dan Yakub dengan menuntun hidup masing-masing leluhur Israel itu secara khas. Abraham dengan ujian kesetiaan menunggu kelahiran Ishak dan kerelaan mempersembahkan anak perjanjian itu kepada Allah. Allah pun menuntun Ishak melalui kehadiran anak kembarannya, tetapi dia harus memberkati salah satu dari mereka sebagai penyandang dan penerima hak kesulungan. Allah pun memproses Yakub (penipu) untuk menjadi Israel (pejuang Allah). Yakub menjadi pelarian di rumah Laban yang juga harus mengalami sakitnya ditipu. Setelah tertipu diapun berdamai dengan kakaknya. Dalam perjalanannya itulah Yakub mengalami pengalaman spiritual bergumul dengan malaikat yang mengubah hidupnya. Allah pun memimpin komunitas umat pilihan Allah melalui Yusuf menempatkan anak-anak Yakub di tanah Gosyen Mesir. Allah terus melindungi hingga Israel menjadi satu bangsa di Mesir.
Pemazmur mengangkat fakta sejarah bangsa Israel dalam tuntunan Allah membangkitkan rasa syukur umat kepada Allah.
- Rasa syukur kepada Allah tentu saja harus dinyatakan melalui sikap-sikap yang nyata.
- Rasa syukur dapat dirasakan melalui hidup penuh sukacita dan penuh gairah dalam berkarya dan melayani karena bangga menjadi umat Tuhan.
- Dapat juga dinyatakan melalui hidup yang menjauhkan diri dari dosa dan kejahatan.
- Pemazmur mengajak umat menyatakan rasa syukur kepada Allah dengan cara “Mencari Allah”. mencari Allah adalah sikap membangun hubungan yang intim dengan Allah. Berarti membangun ibadah, doa dan penyembahan serta berjuang bersikap benar agar hidup semakin berkenan kepada Allah, dan beroleh hikmat dan kekuatan untuk bersaksi dalam kuasa Roh Kudus.
Rasa syukur itu sangat indah karena membuat hidup terarah setiap hari memandang kepada Allah dan membuka hati kepada kasih karunia-Nya. Pemazmur sangat memahami bahwa terlalu banyak alasan untuk bersyukur kepada Allah. Bersyukur adalah sikap praktis untuk menghalau kelemahan dan kekalahan rohani dan sangat potensial untuk membentuk diri kuat dan hidup berkemenangan. (MT)
Rasa syukur lahir dari hati yang selalu mengingat kebaikan Tuhan.