Rabu 13 November 2019
TEGAS KEPADA DOSA
Nehemia 13; Mazmur 104:24-35; Wahyu 10
Ayat Mas / Renungan
Nehemia 13:26 “Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun dia pun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu.”
Nehemia pergi ke Persia dalam waktu yang cukup lama untuk melaporkan proyek pembangunan bait Allah dan tembok Yerusalem yang sudah rampung, setelah dia kembali ke Yerusalem dia menemukan umat Allah telah melalaikan komitmen untuk setia kepada Allah. Nehemia pasal 13 ini mencatat kemarahan Nehemia kepada umat yang berubah setia sebagai usaha untuk memperbaharui ulang komitmen mereka.
Ada kalanya pemimpin menyatakan kebenaran disertai kemarahan yang terarah dan terukur untuk berbagai pengkhianatan yang merusak moral umat. Langkah yang dibuat Nehemia ini dapat disebut sebagai langkah drastis untuk memperbaiki situasi yang buruk. Ada yang berpendapat bahwa kelemahlembutan atau sikap halus terhadap pelanggar Firman dan para pendosa dalam usaha memperbaiki adalah suatu kelemahan karena terkesan tidak tegas dan juga kompromi. Sikap Nehemia yang tegas menunjukkan semangat untuk membela hak Allah untuk umat-Nya. Semangat serupa dilakukan oleh Yesus ketika ia memakai cemeti mengusir para penukar uang dan para pedagang dari bait Allah di Yerusalem. Nehemia mengobarkan lagi semangat memberi dan semangat beribadah yang sempat terabaikan oleh umat Allah. Padahal sudah terbukti berulang kali dalam sejarah umat Allah, bahwa bila semangat memberi dan beribadah melemah kehidupan umat akan semakin kehilangan berkat dan kesejahteraan mereka.
Nehemia sangat tegas juga menegur maraknya perkawinan campuran. Salah satu bahaya perkawinan campuran atau umat Allah kawin dengan perempuan kafir adalah cenderung hati umat Allah menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan gaya hidup penyembah berhala. Pemisahan diri dari bangsa-bangsa kafir adalah hal yang sangat diinginkan Allah kepada umat-Nya.
Nehemia memberi contoh dengan mengangkat kehidupan seorang tokoh besar yaitu raja Salomo. Salomo adalah raja yang bijaksana, raja yang sangat besar dan termasyhur ternyata jatuh karena terbawa kepada kehidupan berdosa oleh perempuan-perempuan asing. Nehemia cukup berani mengangkat tokoh raja Salomo menjadi contoh dalam hal yang negatif. Suatu sikap jujur menilai seseorang yang sangat dikagumi umat Yahudi.
Ada dua hal negatif dari raja Salomo yang sepatutnya dijauhi umat Allah:
- Kawin dengan perempuan kafir atau penyembah berhala. Terbukti pula bahwa raja sebijaksana Salomo dapat dipengaruhi seorang perempuan terseret terhadap kehidupan berdosa para penyembah berhala.
- Kawin dengan perempuan-perempuan berarti berpoligami. Nehemia secara jujur melihat pola pernikahan raja Salomo adalah pelanggaran kepada firman Allah. (MT)
Kelemahan yang sering merusak adalah sikap kompromi atau tidak tegas kepada dosa.