Selasa 12 November 2019
KATA YANG INDAH
Nehemia 12; Mazmur 104:1-23; Wahyu 9
Ayat Mas / Renungan
Wahyu 9:20-21 “Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan. dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan…”
Bertobat adalah sebuah kata yang dibenci tetapi dirindukan oleh orang percaya. Dibenci karena itu dianggap masa lalu yang sudah dilewati. Jadi bila disuruh bertobat lagi dianggap sebagai kemunduran. Dirindukan karena ternyata dalam perjalanan hidup sebagai orang beriman tetap relevan dan dibutuhkan. Rasul Yohanes memaparkan penglihatannya mengenai doa-doa yang kudus. Orang-orang Kudus yang dibunuh karena kesetiaannya kepada Yesus membentuk sebuah komunitas pendoa syafaat. Doa syafaat mereka adalah memohon kepada Allah agar membinasakan kejahatan. Jadi Yohanes memberi informasi yang indah mengenai pendoa syafaat pada masa kesengsaraan.
Pendoa syafaat yang mati syahid di sorga bergabung dengan pendoa syafaat orang Kudus yang masih ada di bumi. Dalam penglihatan selanjutnya maka Allah mengutus malaikat meniup sangkakala. Dalam setiap sangkakala ditiup dari sangkakala pertama hingga ke enam selalu ditandai dengan hukuman Allah yang maha berat kepada manusia yang berdosa. Tetapi hukuman itu ternyata tidak membuat mereka bertobat. Hukuman Allah yang sangat beratpun ternyata tidak cukup membuat orang bertobat. hal ini menunjukkan betapa bobroknya kehidupan manusia yang sudah dirusak kesenangan hidup berdosa. Itulah sebabnya bagi semua pengikut Kristus haruslah memberi tanggapan serta bila ada perintah untuk bertobat.
Ada beberapa dosa yang melekat pada manusia pada akhir zaman yang sangat sulit untuk ditinggalkan antara lain :
- Dosa keterlibatan kepada praktek penyembahan roh jahat seperti spiritisme, okultisme dan sihir (1 Korintus 10:20). Kegiatan ini seharusnya hilang bersamaan dengan bertambahnya pengetahuan dan semakin canggihnya teknologi. Tetapi ternyata justru semakin meningkat.
- Kemudian meningkatnya kekerasan dan pembunuhan. Anehnya kejahatan ini dianggap legal atas nama agama.
- Selanjutnya adalah penyalahgunaan obat terlarang atau narkoba. Walaupun kesalahan fatal ini telah merusak banyak orang ternyata tidak jera-jera juga orang mempraktekkannya.
- Dosa-dosa berikutnya adalah percabulan, nafsu seks liar dan pornografi, pencurian dan berbagai pelanggaran hukum lainnya.
Hukuman demi hukuman akibat berbagai dosa ini sesungguhnya nyata. Bahkan Allah sendiri menghukum secara langsung ternyata tidak membuat yang hidup dalam kesenangan dosa-dosa tersebut bertobat. Jadi semua umat Allah sepatutnyalah terus berjuang untuk selalu hidup dalam pertobatan (MT)
Kata bertobat haruslah menjadi kata yang indah bagi pengikut Kristus.