Jumat 08 November 2019
BERSUKA CITA
Nehemia 7-8; Mazmur 100; Wahyu 5
Ayat Mas / Renungan
Nehemia 8:11 “Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”
Ada peristiwa yang tidak biasa saat Ezra membacakan Taurat atau firman Tuhan kepada umat, mulai dari pagi hingga tengah hari. Semua pendengar menanggapi dengan sungguh-sungguh. Karena fokus memperhatikan maka semua jemaat mengerti firman Allah tersebut. Bukan sampai di situ saja, tetapi jemaat meresponi dengan berlutut dan sujud menyembah Allah. Boleh disebut bahwa pasal 8 ini memberi informasi terjadinya kebaktian dan penyembahan spontan yang sangat menyejukkan. Belum cukup sampai di situ saja tetapi jemaat tertegur oleh Firman menyadarkan mereka akan dosa-dosa. Sehingga terjadi kebangunan rohani yang disertai dengan pertobatan. Semua Jemaat menangis memohon pengampunan. Jemaat berduka karena menemukan diri jauh dari standar firman Tuhan yang mereka dengar. Tetapi setelah tangisan mereda hati mereka pun lega. Betul juga firman Tuhan berbahagia mereka yang berdukacita karena mereka akan dihibur. Berduka cita di sini artinya adalah sedih karena karakter yang jauh dari standar kebenaran yang dikehendaki Allah. Nehemia dan Ezra melihat dan memahami bahwa tangisan umat bukanlah tangisan biasa oleh kesedihan karena duka tetapi haru yang mendalam karena merenungkan kasih Allah. Mereka pun disuruh makan yang enak dan manis untuk merayakan hari tersebut sebagai hari bersejarah.
Hari bersejarah itu haruslah dirayakan dengan sukacita karena :
- Sukacita dari Tuhan lah perlindungan dan kekuatan yang teguh.
- Sukacita dari Tuhan adalah sukacita sejati, karena sukacita ini didasari oleh hubungan intim dengan Allah. Hubungan yang harus terus terpelihara dengan berjuang hidup sesuai dengan firman Allah.
- Sukacita dari Tuhan penting terpelihara karena merupakan nilai kehidupan yang dapat menjadi benteng pertahanan menghadapi pencobaan dan berbagai kesusahan setiap hari.
- Sukacita dari Tuhan dapat memberi motivasi untuk tetap bertekun dalam iman yang bertahan dan setia sampai akhir. Dalam surat-suratnya kepada jemaat-jemaat rasul Paulus menganjurkan agar pengikut Kristus tetap bersukacita walaupun dalam keadaan tekanan.
- Sukacita yang dari Tuhan mengalir dari Allah sebagai aspek dari buah Roh Kudus dalam hidup orang percaya.
Sukacita tentu dimiliki orang-orang di luar Kristus. Tetapi sukacita yang bersumber dari dunia sangat tergantung dengan situasi. Seperti senang karena banyak uang, gembira karena sehat dan lain-lain. Beda dengan sukacita dalam Tuhan karena tidak akan hilang walaupun ada kesulitan dan persoalan. (MT)
Sukacita dalam Tuhan adalah sumber kekuatan sejati.