Jumat 01 November 2019
HIDUP DALAM KASIH
Ezra 5-6; MAzmur 93; 2 Yohanes
Ayat Mas / Renungan
2 Yohanes 1:6-7 “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya. Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.”
Hidup dalam kasih dan hidup mentaati Kristus adalah suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Hidup dalam kasih atau hidup mengasihi tentu saja tidak dapat kita lakukan Sesempurna Yesus mengasihi, tetapi hidup mengasihi harus terus ditingkatkan. Hidup mentaati Kristus tentu juga tak dapat kita lakukan dengan sempurna. Tetapi sekalipun tidak sempurna seharusnya diperjuangkan secara bersungguh-sungguh. Dan perlu diingat mentaati haruslah didasari dengan mengasihi. Karena bila tanpa mengasihi Kristus ketaatan kita kepada Kristus dapat hanya bersifat legal yang kaku tanpa semangat hidup.
Rasul Yohanes menulis tiga suratnya kepada seorang ibu dan anak-anaknya dapat diartikan kepada gereja beserta kepada seluruh anggota gerejanya. Perintah mengasihi yang utama adalah sikap membuka pintu dan memberi tumpangan dan dukungan kepada pemberitaan Injil keliling yang dibutuhkan dalam pengembangan gereja pada zaman itu. Tetapi kasih harus juga disertai dengan mentaati Injil atau firman Tuhan yang mereka beritakan. Mengasihi dan mentaati mereka tentu saja tak dapat dilakukan dengan sempurna tetapi haruslah secara sungguh-sungguh dan tulus. Yohanes menulis suratnya ini pada usia yang sangat lanjut. Dia sangat dihormati oleh gereja karena keteladanan hidupnya yang baik.
Dan pada saat menulis suratnya ini rasul-rasul yang lain sudah meninggal tinggal rasul Yohanes sendiri yang masih hidup. Berarti pemberita Injil keliling adalah merupakan generasi pengganti rasul-rasul. Itulah sebabnya rasul Yohanes berpesan agar gereja mengasihi dan menerima pemberita Injil generasi baru tersebut sebagai mana gereja mengasihi rasul-rasul. Namun rasul Paulus mengingatkan bahaya baru ini tidak mudah dihadapi. Tegas Yohanes memperingatkan agar tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran palsu mereka. Artinya jangan mentaati dan jangan menyambut dan mendukung mereka. Rasul Yohanes mendorong agar jemaat menggunakan kebijaksanaan dengan seksama mengenali ajaran sesat yang mengingkari penjelmaan Yesus menjadi manusia. Jadi bila ajaran mereka salah janganlah didukung. Surat Yohanes yang kedua ini hanya sepasal karena hanyalah mendahului kedatangannya. Rasul Yohanes merasa perlu bertemu langsung untuk memberi pengarahan agar gereja siap menghadapi pengajaran yang sesat ini. Ternyata pengajaran sesat sudah ada saat pelayanan para rasul. (MT)
Hidup mengasihi haruslah mentaati Firman, karena orang taat Firman pasti mengasihi sesama.