Minggu 27 Oktober 2019
KEBANGUNAN ROHANI DAN FIRMAN TUHAN
2 Tawarikh 34; Mazmur 89:19-37; 1 Yohanes 1
Ayat Mas / Renungan
2 Tawarikh 34:30 “Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN bersama-sama semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, para imam, orang-orang Lewi, dan seluruh orang awam, baik yang besar maupun yang masih kecil. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.”
Kebangunan rohani adalah istilah yang cukup akrab di telinga kita akhir-akhir ini. Biasanya kebangunan rohani mengedepankan beberapa hal seperti terjadinya kesembuhan ilahi atau mujizat kesembuhan. Kemudian terjadinya pertobatan masal yang ditandai tanggapan jemaat pada altar call dan banyaknya jemaat yang ambil keputusan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya. Hanya saja perlu juga dievaluasi realitas yang sesungguhnya. Apakah kesembuhan itu nyata dan apakah pertobatan itu betul-betul terjadi dari yang belum percaya menjadi percaya. Lagipula konsep kita tentang kebangunan rohani itu sudahkah benar? Untuk itu perlulah kita mempelajari kebangunan rohani yang terjadi di Yehuda di bawah pemerintahan raja Yosia.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kebangunan rohani yang terjadi pada zaman Yosia antara lain :
- “menerima utusan Allah kepada umat-Nya dengan rendah hati.” Untuk menanggapi hukuman Allah atas kesalahan mereka sudah tepat dan adil sesuai dengan apa yang patut diterima. Suatu faktor pengenalan kepada Allah adalah memahami bahwa Allah tidak pernah berbuat kesalahan. Hukuman-Nya bukanlah bukti kebencian-Nya kepada orang berdosa melainkan kebencian-Nya yang besar kepada dosa. Allah menghukum orang berdosa adalah realiatas kasih-Nya untuk melepaskan umat-Nya dari kuasa dosa.
- Selanjutnya kebangunan rohani pada pemerintahan raja Yosia adalah “suatu tanggapan benar kepada firman Allah”. Pada saat firman Allah dibacakan, umat mendengar, menyimak dan memberi diri dikontrol oleh firman Allah. Itulah sebabnya saat mereka mendenngar kitab Taurat yang baru ditemukan dibacakan, mereka menemukan kesalahan di dalam diri mereka masing-masing. Umat menyesal memohon ampun dan bertobat.
- Akhirnya yang sangat penting adalah bahwa kebangunan rohani pada pemerintahan raja Yosia adalah “Proklamasi dan komitmen kepada firman Allah”. Perlu kita pahami bahwa kebangunan rohani sejati adalah kebangunan utama dan sentral dalam hidup sehari-hari umat-Nya. Semangat dan kerinduan serta kecintaan kepada firman Allah dibiarkan hidup dan bertumbuh dalam hidup semua pengikut Kristus. Pengalaman spiritual adalah hal yang penting tetapi tidak boleh menjadi pengganti firman Allah. Seharusnya tetap haruslah dikontrol oleh firman Allah supaya tidak terjadi penyimpangan. (MT)
Kebangunan rohani tidak boleh terlepas dari ketaatan kepada firman Allah.