Kamis 24 Oktober 2019
BERBUAT BAIK, JUJUR DAN BENAR
2 Tawarikh 31; Mazmur 87; Yohanes 20:1-18
Ayat Mas / Renungan
2 Tawarikh 31:20-21 “Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya. “Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati…”
Raja Hizkia hidup takut dan taat kepada Allah yang terterapkan melalui karakter berbuat baik, jujur dan benar. Tetapi bukan berarti Hizkia tidak pernah menghadapi kesulitan dan berbuat kesalahan. Berdekatan dengan semangat membangun intimitasnya dan umat dengan Allah, dia justru sakit. Saat mengidap penyakit yang mematikan nabi Yesaya datang bukan untuk mendoakan tetapi menyatakan bahwa raja Hizkia akan meninggal. Raja yang berkuasa untuk menghukum nabi Yesaya karena membawa berita yang kurang mengenakkan itu justru memilih merendahkan hati memohon belas kasih dari Allah. Hizkia menangis menerima kenyataan terburuk tetapi Allah menambah usianya 15 tahun lagi. Rupanya hal rajaYehuda jatuh sakit terdengar juga sampai ke Babel sehingga raja Babel mengutus petinggi Babel membawa surat dan hadiah tanda simpati kepada raja Hizkia.
Raja Hizkia merasa tersanjung atas kunjungan utusan raja Babel sebuah kerajaan terbesar pada saat itu. Pada saat tersanjung dan terhormat raja Hizkia memamerkan semua perolehan dan kekayaan kerajaan Yehuda kepada utusan raja Babel itu. Tanpa sadar raja Hizkia membuka rahasia kerajaan Yehuda yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh orang lain apalagi kerajaan Babel. Sanjungan terkadang lebih mematikan dari hinaan kepada seseorang. Betul juga sikap raja yang baik ini adalah kesalahan yang berakibat buruk ke depan atau ke generasi jauh setelah dia. Nabi Yesaya pun datang menegur bahwa akibat kesalahannya maka suatu saat nanti semua kekayaan dan perolehan kerajaan Yehuda ini akan diangkut ke Babel.
Hal itu betul-betul terjadi 115 tahun kemudian. Selama raja Hizkia memerintah atas Yehuda, dia betul berbuat baik, jujur dan benar. Dia selalu bersedia menolong banyak orang dengan kemurahan hatinya. Dia mempunyai komitmen besar mempersembahkan hartanya untuk kemajuan pelayanan rohani umat. Kejujurannya dibuktikan melalui transparansi perolehan dan peruntukan pemberian dan pajak umat untuk membangun kehidupan berbangsa dan kehidupan beragama. Hidup benar dibuktikan dengan cara menjadikan firman Allah menjadi standar moralnya. Hizkia takut kepada Allah dan bersungguh-sungguh menyesuaikan perilakunya dengan tuntutan dan tuntunan firman Tuhan. Kesalahan raja Hizkia ini adalah tidak menjaga keamanan bangsa pilihan Allah jauh ke depan. Dalam hal ini jelas bahwa penawanan Yehuda ke Babel bukanlah tak beralasan. Semua kesalahan Sudah dimulai raja Hizkia. (MT)
Bila ingin hidup baik, jujur dan benar jadikan firman Allah menjadi standar dalam bersikap.