Minggu 06 Oktober 2019
MENYATAKAN PEKERJAAN ALLAH
2 Tawarikh 7; Maleakhi 4; Yohanes 9:24-41
Ayat Mas / Renungan
Yohanes 9:25, 30 “Jawabnya: “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat. Jawab orang itu kepada mereka: Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.”
Kebiasaan menghubungkan dosa dengan penyakit seseorang adalah pendapat sederhana yang berkembang ditengah masyarakat. Para murid-murid Yesus yang hidup sebagai masyarakat Yahudi pun berpendapat sama. Status sebagai umat beriman justru semakin memperkuat pendapat yang salah ini. Saat bertemu orang buta sejak lahir, mereka tidak dapat memutuskan akibat dosa orang tuanya kah atau dosanya sendiri membuatnya terlahir buta. Mereka berpikir bila orang tuanya berdosa, tentu orang tuanyalah yang seharusnya buta. Bila anak itu tentu tidak perlu terhukum buta, karena dia belum berdosa. Dalam hati sesungguhnya sedang menuduh Allah tidak adil, sehingga mereka mempertanyakan kepada Yesus tentang siapakah yang berdosa sehingga dia terlahir sebagai orang buta.
Kesimpulan baik ini segera digunakan Yesus untuk membetulkan pemahaman murid- murid-Nya yang salah. Dalam hal ini Yesus menjelaskan kasus orang yang buta sejak lahir. Yesus mengarahkan agar murid-murid melihat kasus per kasus. Artinya tiap kasus harus dilihat berbeda dengan kasus yang lain. Dalam kasus buta sejak lahir Yesus betul-betul tidak menghubungkan dengan dosa. Bukan karena dosa anak, bukan juga karena dosa orang tuanya, tetapi pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam Dia.
Secara umum penyakit menimpa manusia setelah manusia jatuh dalam dosa. Allah memang mengijinkan penyakit menimpa manusia yang berdosa. Tetapi tujuannya adalah agar melaluinya kemurahan, kasih dan kuasa Allah dinyatakan. Dalam kenyataannya sering terjadi orang tak bersalah atau orang baik menderita sedangkan orang baik menderita seperti keluhan dalam Mazmur 74. Sama tujuannya adalah agar pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan. Artinya kebenaran Firman akan semakin jelas bahwa orang benar selalu diuji dan bila tahan uji kuasa Allah makin nyata. Sedangkan orang jahat buat sementara nyaman tetapi akhirnya dia akan dihukum oleh kejahatannya sendiri. Orang buta sejak lahir mengalami pekerjaan Allah dalam hidupnya. Dia sembuh setelah mentaati Yesus. Anehnya orang beragama atau atas nama agama menyalahkan Yesus.
Ketika mereka meminta pendapat orang yang disembuhkan Yesus maka ada dua hal yang dinyatakan :
- Dia tahu bahwa Yesus mengubah hidupnya dari buta menjadi dapat melihat dengan jelas.
- Dia menyatakan bahwa tokoh-tokoh agama itu aneh. Aneh karena mata dan hati mereka tetap tertutup melihat kenyataan yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. (MT)
Ketika Allah melakukan mujizat, Dia ingin kita belajar mengenal Dia bukan mencari kesalahan-Nya.