Jumat 04 Oktober 2019
MENJADI TEMAN SEKUTU YANG SETIA
2 Tawarikh 5; Maleakhi 2:10-16; Yohanes 8:48-59
Ayat Mas / Renungan
Maleakhi 2:14 “Dan kamu bertanya: Oleh karena apa? Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.“
Pada saat Allah mengutus nabi Maleakhi memperingati Yehuda pasca pembuangan, bait Allah sudah dibangun dan tembok Yerusalem pun sudah rampung. Dapat disimpulkan situasi sudah cukup baik. Tetapi seperti biasanya bila kondisi ekonomi semakin membaik selalu saja kondisi kerohanian justru semakin memburuk. Pemahaman tentang taurat sudah diperkenalkan Ezra kembali, tetapi ternyata kemunduran untuk melaksanakan tuntutan taurat itu tidak berjalan dengan baik. Menimbulkan masalah besar karena kemunduran itu justru diawali oleh para imam.
Ada tiga pelanggaran terhadap perintah Allah yang ditegur oleh nabi Maleakhi :
- Nabi Maleakhi secara tegas menegur imam-imam yang menjadi korup.
- Mengingatkan umat agar tidak mengabaikan persembahan.
- Dan yang sangat tegas diperintahkan adalah agar setia kepada hidup pernikahan.
Hal ini ditegur secara tegas karena dampaknya sangat luas dan berkesinambungan. Pelanggaran yang sangat buruk ini tidak boleh dibiarkan padahal di kalangan umat Yahudi telah banyak yang melakukan pelanggaran ini. Itulah sebabnya Maleakhi mengingatkannya secara tegas.
Ada dua pelanggaran besar yang dilakukan para laki-laki Yahudi yang berpotensi merusak keluarga :
- Para laki-laki Yahudi membangun rumah tangga dengan perempuan kafir atau perempuan yang tidak beriman. Biasanya pertimbangan menikah dengan perempuan tak beriman adalah karena alasan-alasan sepele, seperti lebih cantik dan prosedurnya lebih mudah. Padahal bila Allah melarang menikahi wanita kafir tentu dengan alasan yang sangat serius karena berdampak buruk terhadap kehidupan rohani yaitu terpengaruh pada penyembahan yang menyimpang.
- Nyatanya terjadi juga perceraian suami istri di kalangan umat Allah. Maleakhi juga diutus Allah untuk memperingatkan pelanggaran berat ini. Para suami dinasehati agar hidup menjadi suami yang setia kepada istri-istri mereka. Perceraian biasanya terjadi karena keinginan untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Tuhan sangat membenci perbuatan buruk yang sangat mementingkan diri sendiri. Secara tegas dinyatakan bahwa setiap pernikahan orang percaya adalah kesatuan yang permanen karena Allah-lah yang mempersatukannya. Dalam pandangan Allah perceraian adalah bukti besar ketidakadilan manusia yang berdampak kepada pembunuhan karakter yang sangat kejam. Allah memandangnya sebagai dosa besar dan pelakunya layak ditinggalkan Allah. Dan Allah menolak untuk mengabulkan doa mereka. (MT)
Allah membenci ketidaksetiaan, tetapi memberkati orang yang menjadi teman sekutu yang setia.